"Kelihatannya lucu, tetapi di balik sirkus lumba-lumba sebenarnya ada penyiksaan atas hewan itu," kata Choky, pekan lalu, di Jakarta.
Perhatian lelaki bernama lengkap Christopher Bollemeyer pada lumba-lumba berawal saat ia melihat sirkus hewan tersebut di Jakarta. Choky kagum melihat kepintaran lumba-lumba. Namun, di benaknya muncul rasa ingin tahu cara membuat lumba-lumba melakukan atraksi menarik yang kadang berbahaya.
Ternyata hewan itu sengaja dibuat lapar sebelum beratraksi. Tidak hanya itu, si lumba-lumba juga harus dibawa pindah dari satu tempat ke tempat lain.
"Saat dipindahkan, ia dimasukkan ke dalam kotak yang membuat lumba-lumba tak bisa bergerak bebas. Untuk menjaga kelembaban, kulitnya diolesi mentega dan krem agar tahan 24 jam," lanjutnya.
Setelah tahu fakta itu, ia meminta penghentian pemberian sponsor sirkus lumba-lumba. Ia juga meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menghentikan sirkus lumba-lumba.
"Di kabinet sebelumnya sudah ada nota kesepahaman. Entah bagaimana nasibnya di kabinet sekarang," kata Choky.
Ia bertekad terus memperjuangkan hak hidup bebas bagi hewan cerdas tersebut. (TRI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.