Ketika itu, Alex mengaku tetap bersemangat untuk berkarya kendati belum tentu setahun sekali terlibat dalam sebuah produksi film.
"Saya ada sebetulnya, tapi memang dari dulu saya membuat film belum tentu setahun sekali," ucap Alex dalam wawancara usai acara
Ucapan salah satu anak didik mendiang Teguh Karya, sutradara kawakan sekaligus pendiri Teater Populer itu benar adanya. Tercatat, dalam tiga tahun terakhir ia membintangi film-film Darah Garuda (2010), True Love (2011), Surat Kecil untuk Tuhan (2011), dan 9 Summers 10 Autumns (2013). Meski begitu, Pemeran Utama Pria Terbaik versi Festival Film Indonesia 1987 berkat aktingnya dalam film Doea Tanda Mata (1985) ini tak pernah memasang target harus setahun sekali bermain film.
"Sebetulnya saya enggak pernah menargetkan. Kalau badan saya cukup siap dan film yang ditawarkan punya nilai, ya saya ambil. Kalau tidak, ya tidak," tekan Alex.
Semangat berkarya yang membara dalam diri Alex tak lepas dari kebiasaannya dalam menjaga kondisi fisik agar tetap prima. Salah satunya, ia menghindari bermalas-malasan di tempat tidur.
"Umur saya ya sudah setengah abad, ha-ha-ha. Enggak terlalu (sering berada) di ranjang, tubuh harus tetap diasup, dan olahraga secukupnya. Yang penting, in your mind," katanya.
Di luar kebintangannya, Alex merupakan Ketua Badan Perfilman Indonesia periode 2014-2017 setelah terpilih dalam Musyawarah Besar (Mubes) Pembentukan Badan Perfilman Indonesia (BPI), yang dilangsungkan pada 15-17 Januari 2014 di Jakarta.
Kini, semangat Alex tinggal kenangan. Alex meninggal dunia karena menderita sakit kanker hati stadium lanjut setelah dua hari dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dokter Kariadi, Semarang, Jawa Tengah.
Sebelum meninggal, sang aktor sempat dirawat di Rumah Sakit Cempaka Putih, Jakarta sekitar bulan Desember 2014 lalu. Setelah kondisinya agak membaik, dia dipersilakan untuk rawat jalan.
"Di (RSU) Karyadi dua hari ini. Besok akan dimakamkan di Jepara," kata Lutfil Hakim, adik kandung almarhum, Jumat (13/2/2015) malam.
Sebelumnya, aktor dengan nama asli Saifin Nuha ini dirawat di Paviliun Garuda No 428. Melalui Hakim, keluarga besar Alex Komang meminta maaf kepada publik jika ada kesalahan yang diperbuat Alex saat masih hidup.
Alex sendiri merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Sementara hakim adalah saudara kandung nomor tujuh.
"Kami minta maaf jika yang bersangkutan berbuat salah. Barangkali mempunyai kesalahan tolong dimaafkan," kata Hakim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.