"Aduh... Alhamdulillah saya mau upload foto anak, terus tag lokasinya. Itu memancing kriminalitas. Bisa diincar kan. Makanya, saya enggak pernah upload foto anak-anak," ucapnya dalam wawancara di sela-sela acara Gerakan Ibu Memberi Lebih di Panti Sosial Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu (24/6/2015) sore.
Janda almarhum ustaz Jefri Al Buchori atau Uje ini pernah memiliki pengalaman tak mengenakan berkait media sosial. Ia mengatakan, banyak akun Facebook (FB) dan Twitter yang mencatut namanya untuk keperluan komersil. Padahal Pipik tak pernah memiliki akun Facebook maupun Twitter.
"Saya sebenarnya mengurangi social media. Saya pernah dimanfaatkan oknum dengan bikin Twitter dan FB pakai nama saya, pdahal saya enggak pernah itu. Ujung-ujungnya itu dipakai jualan. Jadi kalau sosmed saya angkat tangan," kata covergirl Majalah Aneka 1995-1997 itu.
Diberitakan sebelumnya, akun Instagram @jualbayimurah sempat mengagetkan jagat media sosial. Namun, polisi memberikan kesimpulan sementara bahwa akun tersebut hoax. Kesimpulan itu didapat setelah polisi melakukan pengecekan ke alamat yang dicantumkan di akun, yakni alamat Jalan Jatinegara Barat 122, Jakarta Timur. Diketahui bahwa lokasi itu bukanlah panti asuhan melainkan Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Parartasih.
"Sudah dilakukan cek lokasi, belum ada perbuatan melawan hukum. Lebih fokus lagi penjualan bayi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar M Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6/2015).
Atas temuan ini, kata Iqbal, polisi memburu pembuat akun tersebut. Salah satu caranya dengan melakukan patroli siber ke beberapa akun serupa. "Unit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan patroli cyber di beberapa akun yang mem-posting penjualan bayi," kata Iqbal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.