Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebi Romeo Jujur dengan Perasaan di Pasar Musik

Kompas.com - 11/08/2015, 15:00 WIB

Saya pertama kali tahu hal ini ketika ada acara keluarga, tiba-tiba akun Twitter saya ramai. Saya pun lihat di Youtube. Jujur saya memuji dia sukses menyanyikan lagu tersebut. Dia mampu menjiwai dan mengeluarkan emosi pas untuk lagu itu.

Sejak kapan Anda terjun ke dunia musik, khususnya sebagai pencipta dan produser? Apa yang membuat Anda berhasil menciptakan lagu-lagu yang fenomenal tersebut? Ketika menulis lagu tiba-tiba mengalami pikiran kosong, apa yang Anda lakukan? Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk menciptakan satu lagu? Apa pengalaman yang paling menarik dan berkesan selama Anda menggeluti musik?
(Rosi Elvionita, Padang)

Mulai tahun 1986-1987, ketika SMP, saya bermain kibor dan drum sampai akhirnya bisa memainkan semua instrumen, tetapi tidak ada yang spesial. Ketika kelas III SMP, saya mulai suka menulis lagu.

Alhamdulillah jika dianggap lagu saya fenomenal. Setiap lagu saya berusaha jujur dengan merasakan. Bagi saya, dalam membuat lagu sangat tergantung kejujuran. Mungkin ini yang bisa diterima orang banyak, lirik apa adanya.

Tidak menentu dan tidak memaksakan diri harus selesai berapa lama. Lagu "Aku Cinta Kau dan Dia" tercipta dalam 15 menit, sedangkan "Bunga Terakhir" satu tahun.

Pengalaman paling menarik ketika saya menjadi juri X-Factor Indonesia. Hasil diskusi saya dan sahabat saya, Ahmad Dhani, ternyata pengalaman bermusik selama 20 tahun kalah ngetop ketimbang menjadi juri selama enam bulan, ha-ha-ha.

Mengapa ketika menjadi juri, Anda senang dipanggil "papa"?
(Drs Wiyana, MPd,Ginung Kidul)

Bukan berarti saya senang dipanggil "papa", tetapi semua anak didik saya lebih nyaman memanggil saya demikian dan dapat merasa lebih akrab. Penting bagi saya menanamkan keakraban.

Adakah kaitan lirik "Bunga Terakhir", "Mencintaimu", dan "Bukan Cinta Biasa" dengan ungkapan hati, cinta mati Bebi Romeo kepada Meisya Siregar?
(Jemmy Karter Kelatow, Denpasar, Bali)

Iya, jelas.

Sebagai pasangan selebriti yang cukup sibuk, bagaimana Anda dan Meisya membagi waktu antara karier dan keluarga? Apakah ada anak Anda yang ingin mengikuti jejak orangtuanya?
(Widjaja Hartono, Surabaya)

Dalam satu hari, betapapun kami sibuk selalu mencari waktu ketika semua bisa berkumpul. Entah makan malam, baik di rumah maupun di luar, atau hanya mengobrol di mana saja. Bisa juga hanya main di kamar anak. Di situlah anak-anak bertanya berbagai hal yang tidak bisa mereka tanyakan ke orang lain, seperti mengapa pada tahun 1969 John Lennon menyebut dirinya Tuhan.

Anak-anak saya suka menyanyi dan akrab dengan media sosial. Mereka suka membuat videoklip sendiri. Si sulung sekarang les piano.

Masa terburuk dalam hidup Bebi, dikaitkan dengan kreasi cipta lagu yang diciptakan pada masa tersebut dan pembelajaran apa yang didapat?
(Dwi Susiwi Sinar RS,Tangerang)

Seorang seniman pasti mengalami titik balik yang membantu menemukan titik peka terhadap pikiran, rasa, dan semakin menyadari arti suatu peristiwa. Saya tidak sama dengan lelaki lain yang tidak memakai perasaan untuk berkarya. Saya justru harus mengasah perasaan, perasaan yang bisa menghasilkan dan dibagikan ke orang banyak.

Istri saya sangat memahami saya yang tiba-tiba seperti orang stres dan perlu menyendiri sekalipun kami tengah berada di suatu acara keluarga. Dia tidak merisaukan saya menyendiri atau berjalan-jalan di studio ketika semua orang tidur.

Apakah album kompilasi yang akan beredar melibatkan para jawara dalam X-Factor?
(Nopiar Makawaru, Cilegon)

Tidak.

Pernahkah terbayang, apa yang terjadi jika Anda tidak bertemu dengan Meisya? Apakah akan tetap ada lagu "Bunga Terakhir" dan lagu-lagu indah lainnya? Jika tidak, apa yang terjadi pada Anda saat ini?
(Andri, Tangerang)

Saya pernah tak dipertemukan dengan Meisya, tetapi garis hidup Allah yang menentukan sampai akhirnya kami dipertemukan dan bersama lagi. Pastinya saya berusaha menjadi orang yang lebih baik di semua level, percaya berusaha keras dan ikhlas. Ketika saya ikhlas, saya mendapat banyak hal dan lebih banyak manfaat serta hidayah.

Saya tidak tahu bagaimana jika tanpa Meisya. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang mempertemukan kami berdua lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com