"Melihat keresahan bahwa social media ini gila, jahat, dan bisa mengatai orang seenaknya. Bagaimana Jokowi (Presiden RI Joko Widodo) dipanggil Jokowi. Zaman dulu enggak ada presiden dipanggil nama. Dulu dipanggil Bapak Soeharto. Social media banyak menimbulkan fitnah dan memanipulasi, semuanya ada di socmed. Saya resah," ujar Deddy, yang telah mengadakan jumpa pers mengenai film Triangle, di kediamannya di Kompleks Emerald Residence, Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (25/8/2015).
Melalui film yang disutradarai oleh Volland Humonggio itu, Deddy bertujuan mengubah pola pikir para hater, yang biasanya berkomentar pedas, menjadi lebih santun. Deddy memamerkan "kemesraannya" dengan artis peran Chika Jessica, yang menjadi teman mainnya dalam Triangle, agar masyarakat memberi tanggapan dan terlibat dalam jalan cerita film itu.
"Apa yang mereka lihat, mereka tonton, apa yang media keluarkan, itu adalah bagian dari proses pembuatan film, dan ini dilakukan selama berbulan-bulan, sebelum puasa," kata Deddy.
Sementara itu, Chika mengatakan bahwa ia ambil bagian dalam film tersebut untuk mematahkan pikiran para hater yang kerap kali mengoloknya.
"Aku mau buktiin, kan kalau di socmed itu Chika alay banget. Kata Mas Volland dan Deddy, aku punya bakat. Jadi, aku mau ngebuka bahwa Chika bisa melakukan adegan (bertarung) yang ada di Triangle ke semua orang," jelas Chika.
Chika melihat, ada perubahan baik pada sikap para hater sesudah ia main dalam Triangle.
"Jadi, yang awalnya haters berkomentar negatif, akhirnya, pas lihat sisi lain Chika, aku jadi bisa seneng. Haters itu bisa berubah, 'Oh ternyata si Chika bisa ini ya.' Beberapa hater ada yang berubah jadi positif," tutur Chika.
Sementara itu, Volland mengatakan bahwa keterlibatannya dalam film pendek tersebut berawal dari ajakan Deddy. Ketika itu, terang Volland, ia diberi pemahaman bahwa generasi muda sekarang sudah terlalu bebas mengakses media sosial tanpa memedulikan akibat yang ditimbulkannya.
"Anak kecil enggak tahu apa-apa, tiba-tiba nulis, 'Eh, lo begini-begini.' Pas dilihat ternyata masih SMP, SD. Tak ada filter, mereka menggunakan social media dengan begitu gamblang," ujar Volland.
Karena itu, Volland sepakat dengan Deddy untuk membalas para hater dengan cara positif.
"Jadi, konsep yang disampaikan kepada masyarakat, gunakan mata, telinga, mulut, dan pikiran Anda melalui jarimu," ucap Volland.