"Saya ketemu Agnez itu langsung nyambung omongannya. Kami ngobrol dari hati ke hati. Dari pertama ketemu itu dia udah seperti adik saya sendiri," kata Yenny dalam wawancara usai perayaan Hari Perdamaian Internasional di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu (20/9/2015).
Menurut putri almarhum mantan Presiden RI, Gus Dur, itu, Agnez adalah pribadi luar biasa yang di tengah kesibukannya tetap menyempatkan diri dan berfokus untuk menyebarkan pesan perdamaian melalui akun sosial medianya.
"Ya hari ini kami dari The Wahid Institute senang sekali bisa kolaborasi dengan Agnez. Dia di tengah kesibukannya mau menggaungkan pesan-pesan perdamaian," ujar Yenny.
"Dia menunjukkan sikap damai yang ia ekspresikan dan hayati. Musisi yang istimewa," ujarnya.
Sementara itu, Agnez juga merasa bahwa kolaborasi tersebut memang berjalan karena ada persamaan visi dan misi dari masing-masing gerakan yang mereka buat melalui sosial media.
"Ini memang satu visi dan misi. Kata-katanya boleh beda tapi tujuannya dan intinya sama, yaitu tentang kasih, pengampunan, dan toleransi," tutur Agnez. "Kami pasti bakal berkolaborasi lagi," tandas Agnez.