Piyu mengaku tak habis pikir mengapa belasan trofi penghargaan milik PADI itu juga diambil tiga perampok di rumahnya. Ia memperkirakan, kemungkian para pelaku mengira 12 trofi yang dimenangi PADI sejak 2000 hingga 2005 itu terbuat dari emas.
"Mungkin karena dipikir dari emas. Kayaknya dia ngambilnya acak. Ada beberapa piala kan, ada yang bentuknya kayak kaca gitu, itu enggak diambil. Jadi emang yang diambil emas-emasan itu kayaknya," tutur Piyu.
Sayangnya, kendati telah melaporkan kejadian itu kepada polisi, hingga saat ini para perampok tersebut belum juga ditemukan. Piyu berharap polisi segera menangkap ketiga pelaku.
"Tentu bisa kalau misalnya piala itu dijual. Mudah-mudahan ditemukan," kata dia.
Selain piala, alat-alat musik di studio Piyu di dalam rumahnya pun raib. Antara lain satu televisi plasma LED, tiga ampli gitar Head Marshall jenis JCM 2000, Plexi dan Laney GH 100. Lalu tiga speaker monitor RCF, laptop, satu meja kabinet, dan 12 piala yang pernah didapatkan PADI. Kerugian sementara ditaksir sekitar Rp 200 juta.