"Setelah saya itung-itung ternyata malah nombok banyak," kata Djaduk.
Akan tetapi, Djaduk memaksakan diri berangkat karena menganggap festival tahunan tersebut cukup bergengsi dan tidak sembarang musisi bisa tampil di sana. Dia juga ingin membawa nama Indonesia di hajatan tersebut. Dari Indonesia, selain Djaduk, juga diundang Peni Candrarini.
"Saya terpaksa nabrak lor-kidul, ambil jurus cari bantuan teman-teman, dan menggunakan manajemen iba. Temen-temen tersentuh. Mereka membantu dalam bentuk finansial sampai doa," tutur Djaduk.
Dengan nada serius, dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu karena bisa berangkat mewakili Indonesia.
"Kami berutang budi kepada mereka," kata Djaduk.
Dia berharap, dengan kehadiran Sinten Remen dan Peni, pintu terbuka.
"Selanjutnya nanti akan menyusul gerbong-gerbong lain, grup-grup yang lebih hebat daripada kami. Mereka ingin melihat dunia timur," kata Djaduk. (XAR)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.