"Setelah saya itung-itung ternyata malah nombok banyak," kata Djaduk.
Akan tetapi, Djaduk memaksakan diri berangkat karena menganggap festival tahunan tersebut cukup bergengsi dan tidak sembarang musisi bisa tampil di sana. Dia juga ingin membawa nama Indonesia di hajatan tersebut. Dari Indonesia, selain Djaduk, juga diundang Peni Candrarini.
"Saya terpaksa nabrak lor-kidul, ambil jurus cari bantuan teman-teman, dan menggunakan manajemen iba. Temen-temen tersentuh. Mereka membantu dalam bentuk finansial sampai doa," tutur Djaduk.
Dengan nada serius, dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu karena bisa berangkat mewakili Indonesia.
"Kami berutang budi kepada mereka," kata Djaduk.
Dia berharap, dengan kehadiran Sinten Remen dan Peni, pintu terbuka.
"Selanjutnya nanti akan menyusul gerbong-gerbong lain, grup-grup yang lebih hebat daripada kami. Mereka ingin melihat dunia timur," kata Djaduk. (XAR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.