"Terakhir komunikasi sudah lama. Saya menyesal sekali, sudah lama tidak komunikasi dengan dia," tuturnya sambil menitikkan air mata seusai melayat di kediaman Pak Raden, Jalan Petamburan III RT 03/RW 04, Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (31/10/2015) pagi.
"Begitu semalam teman saya SMS. 'Mantan suamimu' meninggal, saya enggak kepikir Pak Raden awalnya, dan ternyata benar," katanya.
Ketika Si Unyil tayang, Widyaningsih dan Suyadi begitu dekat layaknya keluarga. Bahkan, sampai ia dikira istri asli pria yang dikenal dengan belangkon, beskap, dan kumis tebalnya itu.
"Karena Pak Raden keras, sedangkan saya bisa membuat dia tenang," ucapnya mengenang.
Widyaningsih mengatakan, Suyadi dengan karakter Pak Raden yang sudah melekat puluhan tahun tak ada duanya dan tak akan pernah tergantikan.
"Pak Raden susah dicari gantinya. Dia begitu perhatian kepada kami semua. Sudah kayak keluarga. Pak Raden sulit dicari. Tapi, saya senang pada hari tua dia dapat penghargaan. Berkesenian, dia mau Si Unyil tetap sama. Dia mau Unyil abadi. Saya bersyukur ternyata Unyil masih banyak penggemar," kata dia.
"Semoga dapat tempat yang baik dan akan selalu dikenang. Selamat jalan Pak Raden. Bapak tersayang," ucapnya yang lagi-lagi menitikkan air mata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.