"Jadi, sebetulnya, adegan pembukaan Brush with Danger itu ada seorang gadis di pinggir danau, dia dibakar, terus loncat ke danau," tutur Livi Zheng (26), sang sutradara dari Indonesia, kepada Kompas.com di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (30/10/2015).
Untuk adegan itu, Livi harus memberi jaminan bahwa kondisi danau tersebut, termasuk tingkat keasaman airnya, tidak akan terganggu.
"'Bagaimana kamu mempertanggungjawabkan pH balance danau Seattle ini?' Waduh, kalau ditanya gitu, saya enggak bisa jawab," tuturnya lagi.
Livi dan krunya lalu mencoba memenuhi syarat itu. Namun, mereka tak sanggup dan akhirnya terpaksa mengganti adegan tersebut.
"Dan, ternyata adegan yang sekarang ini saya lebih suka," tambahnya.
Bukan hanya itu, kata Livi, untuk bisa mendapatkan izin shooting di Seattle secara keseluruhan, pihaknya diwajibkan mengumpulkan tanda tangan dari minimal 70 persen warga Seattle.
"Pernah sekali, kami minta tanda tangan, terus enggak sampai persentasi yang harus dilewati untuk mendapat approval. Jadi, kami harus ngulang lagi," ceritanya.