Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongeng Hantu Masa Kini

Kompas.com - 17/01/2016, 15:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Bagaimana kalau anak semata wayang Anda tiba-tiba menghilang dari samping Anda?

Mike Lawford (Nicolas Cage) menjalani hari-hari yang berat.

Akibat kehilangan Charlie (Jack Fulton) saat perayaan Halloween di New York, ia harus pula berpisah dengan istrinya, Kristen (Sarah Wayne Callies).

Bahkan, dalam kondisi depresi, selama setahun terus-menerus ia berusaha menemukan Charlie.

Kisah dalam film Pay the Ghost tidak asing dengan penonton Indonesia.

Kisah-kisah tentang penculikan anak oleh kawanan hantu sudah sering kita dengar di berbagai daerah.

Di Jawa ada istilah digondol genderuwo atau digondol wewe. Di Bali ada istilah kebang memedi.

Rakyat percaya bahwa anak-anak yang hilang telah diculik oleh makhluk halus.

Biasanya, untuk menemukan mereka, para orangtua berkeliling kampung sambil memukul bunyi-bunyian.

Kisah-kisah inilah yang membuat kedekatan Pay the Ghost dengan kepercayaan rakyat di Indonesia.

Film dibuka dengan adegan tiga anak bersembunyi di lantai dasar. Mereka dicekam rasa takut.

Ibu mereka, Annie Sawquin (Lauren Beatty), ditangkap massa yang marah karena menganggap janda imigran dari Irlandia itu sebagai penyihir.

Ibu dan tiga anak itu kemudian dieksekusi secara kejam dengan cara dibakar hidup-hidup.

Saat itulah Annie berjanji melakukan balas dendam suatu hari nanti.

Peristiwa itu berlangsung tahun 1679, di masa-masa awal kedatangan para imigran Irlandia ke Amerika.

Latar belakang kepercayaan ini membuat penulis naskah Dan Kay memiliki fondasi yang kuat dalam mengembangkan cerita.

Tentu saja gambaran peristiwa masa lalu itu cuma dibuat menjadi sepotong adegan pembuka, sambil mempersiapkan pengembangan ketegangan yang kemudian berlangsung pada setiap adegan.

Hilir mudik antara kenyataan masa kini dan dunia ilusi secara leluasa dihadirkan sutradara Uli Edel.

Dua dunia itu diterjemahkan dalam gambar-gambar yang mistis.

Ajaran
Menjelang perayaan Halloween di New York, Charlie bercerita kepada ibunya bahwa ia selalu melihat sosok hitam di luar jendela.

Sementara, sang ibu selalu mengatakan itu hanya mimpi buruk.

Keluarga ini berencana merayakan Halloween bersama-sama. Charlie menunggu sang ayah, Mike, untuk melubangi labu sebagai simbol hantu.

Namun, sampai larut malam Mike tak kunjung tiba. Charlie dan ibunya kemudian berkeliling ke rumah-rumah tetangga.

Mike berhasil sampai rumah setelah kesulitan menemukan taksi.

Ketegangan benar-benar dimulai ketika Charlie tiba-tiba menghilang dari samping Mike.

Kata-kata terakhir yang ditanyakan kepada ayahnya sambil mengantre es krim, "Bisakah kita membayar hantu?"

"Membayar hantu" kemudian menjadi kata kunci untuk membuka seluruh rahasia cerita.

Walau, sesungguhnya secara samar-samar kita mulai bisa menebak bahwa hantu, yang disebut Ghost Annie (Kalie Hunter), sedang menjalankan misi balas dendam.

Setiap perayaan Halloween, tepat tengah malam, ia selalu muncul untuk menculik tiga anak kecil.

Sebelum mendapatkan tiga anak baru, tiga anak yang diculik sebelumnya masih hidup. Kesempatan itulah yang digunakan Mike untuk menyelamatkan anaknya.

Kisah hantu balas dendam itu hampir menjadi "generik" dalam film-film hantu.

Banyak film Hongkong, Thailand, dan tentu Indonesia mengambil pola plot yang sama.

Tipikal film Indonesia dan Hongkong, misalnya, hantu selalu berasal dari gadis muda yang diperkosa ramai-ramai oleh para pemuda. Lalu rohnya gentayangan dan menuntut balas dendam.

Pay the Ghost membungkus template itu dengan menggali latar belakang sejarah kedatangan para imigran Irlandia di Amerika.

Setiap Halloween, para imigran melangsungkan ritual, di mana anak-anak selalu membakar boneka sebagai pembayaran kepada para hantu.

Ritual itulah yang membuat kisah Pay the Ghost tidak sekadar menjadi film horor yang penuh adegan menegangkan, tetapi hadir sebagai dongeng masa kini yang mengandung ajaran.... (CAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau