Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AADC? 2 "Happy Ending" atau Menggantung?

Kompas.com - 31/01/2016, 15:18 WIB
NEW YORK CITY, KOMPAS.com -- Mira Lesmana dan Riri Riza akan menghadirkan Ada Apa dengan Cinta? 2 (AADC? 2), sekuel film Ada Apa dengan Cinta? (AADC?), yang dirilis pada 2002.

"Ada apa dengan Cinta? Tapi aku pasti kembali dalam satu purnama, untuk mempertanyakan kembali cintanya," itulah akhir puisi dari Rangga yang dibaca oleh Cinta pada ujung film AADC?

Drama romantika remaja yang mengalir di atas puisi ini berakhir dengan kepergian Rangga melanjutkan sekolah ke New York City.

Film AADC?, produksi Miles Production, menjadi box-office pada 2002 dengan lebih dari 2,7 juta penonton di gedung-gedung bioskop.

Jumlah itu jauh di atas jumlah penonton rata-rata film Indonesia, di bawah 1 juta orang.

Para bintang film ini, yaitu Dian Sastrowijoyo (Cinta), Nicholas Saputra (Rangga), Titi Kamal (Maura), Adinia Wirasti (Carmen), Sissy Priscilia (Milly), dan Dennis Adhiswara (Memet) menjadi artis-artis peran papan atas Indonesia.

Film bergenre drama romantika remaja pun menjadi trend. Banyak produser film kemudian ikut membuat film-film bertema cinta remaja.

Empat belas tahun kemudian, 2016, Mira Lesmana dan Riri Riza akan menghadirkan sekuel film ini, AADC? 2.

Shooting AADC? 2 telah dimulai pada Oktober 2015 di Jakarta dan Yogyakarta.

Riri, yang dalam AADC? menjadi penulis skenario, kini menjadi sutradara, menggantikan Rudy Soedjarwo. Sementara itu, Mira tetap menjadi produser.

Sejak awal Januari 2016 tim produksi AADC? 2 telah berada di New York City untuk melakukan pengambilan gambar.

Di tengah cuaca berangin dan salju serta suhu udara di bawah minus 1 derajat Celcius, tim produksi AADC? 2 tampak terus bersemangat menyelesaikan shooting tersebut.
Produser VOA, Naratama, dan timnya sempat bertemu dan mewawancara Mira Lesmana sebelum rapat produksi yang melibatkan kru dari Indonesia dan AS itu.

VOA:
Setelah 14 tahun publik menunggu, mengapa baru sekarang membuat sekuel film ini?

Mira Lesmana:
Awalnya kita tidak tertarik sama namanya sekuel, tapi karena adanya demand yang luar biasa, akhirnya kita harus membuat sekuel.

Ini tidak mudah, karena banyak tema yang perlu dieksplor.

Waktu kita membuat Petualangan Sherina dulu, juga ada demand untuk membuat sekuel. Tapi kita pikir, cukup sekali membuat film anak.

Untuk AADC?, ceritanya kan menggantung, jadi kita pikir sebaiknya biarkan AADC? apa adanya supaya tetap diingat (dikenang) dalam hati masyarakat.

Demand AADC? itu tidak pernah berhenti. Ada produk yang membuat versi film pendek, ada yang minta right untuk membuat short film.

Keinginan untuk melanjutkan terus datang, saya bilang lihat cerita dan story board-nya dulu.

Ternyata, permintaan tambah besar, semua rindu pada kelanjutan film ini.

Saya dan Riri (akhirnya) merasa, menarik kalau membikin sekuel dari remaja yang dulu tahun 2003. Mereka sudah melalui perjalanan hidup masing-masing selama 14 tahun.

Jadi, kita punya ruang untuk membangun karakter-karakter sejak 2002. Sebagai filmmaker, ketika challenge datang, itu menarik.

VOA:
Penonton tahun 2002 itu beda generasi dengan remaja sekarang. Apakah AADC? 2 bisa ditonton oleh generasi remaja sekarang?

Mira Lesmana:
Bukan cuma generasi 2002, film ini bisa ditonton generasi sekarang dan seterusnya. Anak sekarang tahu cerita AADC?

VOA: Sekarang publik penasaran dan ingin tahu bagaimana akhir cerita Cinta dan Rangga. Bagaimana menurut Mira?

Mira Lesmana:
Setiap orang mempunyai bayangan sendiri, seharusnya kalau melanjutkan AADC? jalan ceritanya seperti apa.

Bahkan, sekarang ada polling independen yang beredar di masyarakat, isinya seperti apa seharusnya kisah lanjutan film ini.

Kita harus menjauhi beban bahwa AADC? 2 ini harus sama dengan harapan penonton atau lebih tinggi.

Kalau kita berpikir seperti beban, itu otomatis akan limited.

Di film AADC? pertama, saya dan penulis skenario me-rewrite bersama Rudy Soedjarwo. Tidak bisa kita mengikuti keinginan semua orang.

Bahkan, ada artikel yang gamblang memberikan judul Dear Mirles. Beban harus dijauhi, kalau ada beban mendingan tidak usah bikin sekuel.

Well... we look at it as fun, challenging. Let's do it.

VOA:
Berapa lama produksi film ini dan berapa budget film ini?

Mira Lesmana:
Total shooting sekitar 32 hari. Paling banyak lokasi di Yogya, 16 hari.

Budget tidak mahal, kok. Kita banyak mendapatkan support dari berbagai pihak.

VOA:
Pada akhir cerita AADC? pertama, Rangga meninggalkan Cinta, pergi ke New York.

Sekarang AADC? 2 shooting di New York. Apakah hal ini sudah direncanakan dalam skenario AADC?

Mira Lesmana:
Sama sekali tidak. Kenapa sih waktu itu Rangga dikirim ke New York? Buat kita, New York such an exciting city.

Bayangan kita, kalau Rangga ke New York bersama ayahnya untuk mengajar di sana dan sekolah, itu cocok banget buat Rangga, karena anaknya pinter, in a way individualistic, cuma itu aja. Saya sih tidak kepikiran suatu hari kita shooting AADC? di New York.

VOA:
Ada tips buat penonton yang penasaran menunggu AADC? 2?

Mira Lesmana:
Open your heart for the possibility, cerita bisa sama dengan bayangan, bisa juga berbeda.

VOA:
Jadi, bagaimana akhir cerita ini? Apakah Rangga dan Cinta akan menyatu kembali?

Mira Lesmana:
Happy ending atau menggantung? Tunggu aja ya....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com