Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Karakter Baru Ramaikan "Petualangan Si Unyil"

Kompas.com - 17/02/2016, 20:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tayangan serial Boneka Si Unyil yang lekat dengan dunia anak-anak pada akhir era 1980-an akan tayang kembali di layar kaca untuk menghibur penonton setia.

Perum Produksi Film Negara (PFN), selaku rumah produksi Petualangan Si Unyil, berencana mengemas cerita persahabatan anak-anak Indonesia ini dalam format tiga dimensi (3D).

Direktur PFN Utama PFN Shelvy Arifin mengatakan, skenario tayangan serial ini masih berlatar Desa Sukamaju, dan menceritakan tentang persahabatan anak-anak Indonesia.

Tokoh sentral Unyil dan teman-teman gengnya, seperti Ucrit dan Usro, tetap dipertahankan. Selain itu, ada juga Kinoy, Melani, dan Tina. Karakter dewasa, seperti Pak Ableh, Pak Ogah, dan Mbo Bariah, juga masih ada. Tak ketinggalan, karakter Cuplis dan Endut.

"Ada karakter baru Lena (Magdalena). Lena ini adalah anak Indonesia Timur. Dia anak yang sangat dekat dengan alam," kata Shelvy saat berbincang dengan media di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Shelvy menyampaikan, kehadiran karakter Magdalena bukan tanpa maksud. Tim produksi Petualangan Si Unyil ingin agar anak-anak Indonesia lebih dekat lagi dengan alam.

"Karena sekarang sudah terlalu banyak anak-anak yang lebih dekat dengan gawainya," ujar Shelvy.

Selain Magdalena, ada satu karakter baru yang ditampilkan dalam Petualangan Si Unyil ini. Namanya Peter Van Degung. Shelvy mengatakan, Peter Van Degung adalah seorang peneliti yang tinggal di Sukamaju.

"Dia yang akan membuat petualangan Unyil menjadi tambah seru," ucap Shelvy.

Sayang, karakter Pak Raden tidak akan dihadirkan kembali dalam tayangan serial Unyil versi 3D ini. Menurut Shelvy, tokoh Pak Raden sudah terlalu kental dengan sosok manusia.

"Kita juga tahu, belum lama ini beliau (Pak Raden) meninggalkan kita semua," ujar Shelvy.
Perang budaya

Dalam kesempatan sama, sutradara sekaligus produser Petualangan Si Unyil, Chandra Endroputro, menyampaikan, yang menarik dari tayangan serial Si Unyil ini bukan hanya lantaran karakternya yang sudah melegenda.

"(Si Unyil) bisa menjadi lokomotif karena sekarang ini perang budaya, dan saya memilih perangnya lewat animasi. Perang itu saya terjemahkan dengan teman-teman PFN adalah bagaimana merawat Indonesia dengan animasi. Maka, Unyil ini menjadi lokomotif perang Indonesia melalui animasi," tutur Chandra.

Diakui Chandra, tantangan terberat bagi tim produksi adalah mengubah desain karakter Unyil yang lama, dari bentuk boneka menjadi tampil secara 3D.

"Kami putuskan, ia harus sedikit diubah agar menjadi karakter yang kekinian," ucap Chandra.

Animator yang terlibat dalam tim produksi membutuhkan waktu tak kurang dari empat bulan untuk menciptakan karakter Unyil versi 3D.

Petualangan Si Unyil tiga dimensi sesi satu terdiri atas 13 episode, dan masing-masing berdurasi 22 menit. Satu episode terdiri atas dua cerita. Diharapkan, film serial ini tayang perdana pada Agustus 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com