JAKARTA, KOMPAS.com -- Drummer rock kawakan Jelly Tobing (65) menabuh drumnya dengan tempo cepat di tengah panggung.
Aksinya ini sebagai pembuka kolaborasi delapan penabuh drum legendaris dalam Indonesia Drum & Perkusi Festival (IDP Fest) 2016 di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (2/4/2016) malam.
Di kirinya, drummer senior Benny Mustafa (76) sudah bersiap di belakang set drumnya. Demikian pula, Susy Nander (68), drummer perempuan yang terkenal bersama band Dara Puspita. Ada juga penyanyi sekaligus penabuh drum, Keenan Nasution (63), serta Karim Suweileh (65).
Silih berganti mereka menabuh drum dengan ritme berbeda-beda. Latar genre musik rock membuat Jelly dan Susy memainkan tempo cepat dan keras, sama seperti Keenan yang kental dengan unsur rock progresifnya. Sementara, Karim dan Benny menyajikan melodi jazz mereka.
Jika Karim cukup mengentak dengan tabuhan drumnya, Benny bermain lebih "santun".
Sesekali ia menggunakan brushes pada snare drum, bahkan personel band Eka Sapta yang terkenal pada era 19960-an menabuh drumnya memakai tangan.
"Wah pakai tangan dia, he-he-he," celetuk Jelly.
Sesi kedua, kelimanya kemudian digantikan oleh tiga drummer senior lainnya. Ada Rudi Subekti (62), Asido Panjaitan (65) dan Jimmie Manopo (62). Tanpa berlama-lama, ketiganya langsung menggebuk drum masing-masing.
Penonton pun terkesima dengan hentakan drum saling bersahutan itu. Keahlian yang tak diragukan lagi. Delapan drummer legendaris itu sukses memberikan penampilan penuh energi di usia senja mereka.