JAKARTA, KOMPAS.com - Baru selangkah Saipul Jamil memasuki area rumah tahanan (rutan) Cipinang, Jakarta Timur, Senin (4/4/2016) siang. Namun, "serbuan" langsung datang dari segala arah.
"Bang Ipul selamat datang, apa kabar?" seru beberapa orang menyambutnya.
Ada pula ibu-ibu kantin yang tanpa basa-basi menawarkan menu makanan kepada biduan dangdut itu. Mulai dari pecel, soto hingga nasi rawon.
Dengan halus, Saipul menolak tawaran itu karena sedang berpuasa.
Untuk sejenak, kasus dugaan pencabulan anak yang menjerat Saipul terlupakan. Pria berjanggut itu seakan tengah berjumpa dengan para penggemarnya.
Namun ia sadari bahwa yang menyambutnya dengan sangat antusias dan ramah itu bukanlah penggemar yang ditemuinya kala tampil bernyanyi, melainkan para penghuni rutan.
Dirinya kini juga berstatus sebagai tersangka, saat itu Saipul tengah dipindahkan dari tahanan sempit di Polsek Kelapa Gading ke "rumah baru"nya yang lebih besar.
Menurut kuasa hukumnya, Nazarudin Lubis, Saipul terkejut setelah satu hari menjalani kehidupan di rutan.
Apa yang ia pikirkan selama ini tentang suasana rumah tahanan ternyata sangat berbeda dari kenyataannya.
Mencekam dan menakutkan. Itulah yang selalu ada dalam pikirannya tiap kali mendengar kata rutan. Namun, saat akhirnya bisa menyaksikan sendiri, anggapan negatifnya itu seketika sirna.
"Justru malah seperti keluarga mereka (narapidana dan sipir)," ucap Nazarudin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/4/2016) malam.
Perasaan nyaman pun menghinggapi hati Saipul. Selain penghuni-penghuninya, baik narapidana, tahanan maupun sipirnya, ramah, makanan yang disediakan juga terasa nikmat.
Lalu yang utama baginya adalah selnya terletak berdekatan dengan masjid. Nazarudin mengatakan, kliennya memang sengaja meminta itu. Alasannya, ia bisa lebih tepat waktu melaksanakan shalat lima juga shalat malam.