KOMPAS - Disney kembali menghadirkan kisah klasik masa kanak-kanak dengan keindahan gambar yang memukau.
Dengan gaya bertutur, seorang anak kurus mungil bernama Mowgli hadir sebagai ironi di tengah seramnya kehidupan di hutan.
Anak-anak diajak kembali melongok ke dalam hutan belantara India yang tampak cantik sekaligus seram.
Manusia mengenal hukum rimba bahwa siapa yang kuat bakal menang. Mowgli dengan tubuhnya yang begitu tampak lemah ternyata mampu menaklukkan hutan.
Bukan dengan kekuatan gergaji penebang kayu atau senapan pemburu, Mowgli hadir dengan segala kepolosan sebagai anak manusia yang dibesarkan dalam kawanan serigala.
Hutan, yang kini terasa asing bagi sebagian besar penonton anak-anak, dihadirkan dengan segala "kemegahan" masa lalu.
Ketika hutan begitu lebat, ketika keragaman binatang begitu kaya, dan ketika jangkauan tangan manusia dewasa belum cukup panjang untuk mencengkeram hutan dengan segala kerakusannya.
Hutan tropis yang indah itulah yang kemudian menjadi sebuah "rumah" yang menyenangkan. Mowgli menunjukkan penghargaan yang begitu besar bagi rumahnya itu.
Ia segera membungkuk hormat kepada kawanan gajah yang dipercaya sebagai pencipta keseimbangan hutan sekaligus pencipta seluruh binatang hutan, tetapi bukan pencipta Mowgli.
Berusaha hidup serupa anak serigala, Mowgli kemudian dicintai sebagian besar makhluk hutan.
Namun, hal berkebalikan menghampiri seekor harimau hutan bernama Shere Khan yang menganggapnya sebagai ancaman.
Apalagi, Shere Khan pernah bersentuhan dengan manusia dewasa yang menorehkan luka bakar di wajahnya. Luka yang membuatnya terus memburu Mowgli.
Dengan gaya bertutur, penonton seolah mendengar pembacaan kisah tentang tarzan kecil seperti tertulis dalam buku cerita anak-anak.
Kisah dimulai dengan kehadiran Mowgli yang berlarian bersama kawanan anak serigala di antara pepohonan hutan raksasa.
Mengaum seperti seekor serigala, Mowgli turut mendeklarasikan hukum hutan bahwa kekuatannya adalah ketika bersama dalam kawanan serigala.
Batu damai
Kegembiraan hidup di hutan mulai terusik ketika memasuki musim kemarau yang terkering dalam hidup Mowgli.