YOGYAKARTA, KOMPAS.com -- Sutradara dan produser film Garin Nugroho Riyanto (54) mengungkapkan alasannya mengikuti konvensi bakal calon (balon) walikota dan wakil wali kota Yogyakarta untuk maju dalam Pilkada 2017. Konvensi itu digelar oleh Jogja Independent (JOINT).
"Saya punya plan dalam kehidupan saya. Nah, plan terakhir ini adalah gimana melayani masyarakat dengan pemberdayaan warga negara di kota kelahiran saya yang saya cintai. Kenapa Yogyakarta? Karena Yogya miniatur Indonesia," kata Garin kepada Kompas.com dalam wawancara per telepon, Senin (18/4/2016).
Ia mengatakan bahwa saat ini merupakan era politik dan bisnis yang meminggirkan kepemimpinan budaya dan cendekiawan. Kondisi itu banyak menimbulkan praktik politik yang vulgar, penuh kepentingan, dan mengurangi hal kemanusiaan.
"Dan, saya ingin memunculkan (kepemimpinan) yang mengandung aspek politik, bisnis, cendekiawan, budayawan, dan teologi kebangsaan. Kalau lima itu terjalin di dalam kepemimpinan, maka semuanya akan balance, terjadi pertumbuhan warga negara yang guyub," tuturnya.
Lagi pula, lanjut Garin, sudah waktunya ia melangkah ke periode selanjutnya, sesudah berorganisasi dan berkecimpung dalam industri film.
"Itu (menjadi bakal calon wali kota Yogyakarta) adalah bagian dari perjalanan saya di aspek pemberdayaan warga negara," ucapnya.
Garin mengaku, awalnya ia mendapat desakan dari rekan-rekan seniman, budayawan serta pegiat organisasinya untuk maju lewat jalur independen.
Kemudian, ada JOINT, yang mengadakan konvensi bakal calon wali kota dan wakil wali kota Yogyakarta.
Setelah berdiskusi, Garin akhirnya memutuskan menerima tawaran untuk mengikuti konvensi itu.
"Saya ketemu mereka dan, mereka bilang, ini tidak berdasarkan figur, tapi suatu proses mekanisme demokratisasi yang mungkin tidak terjadi di tempat lain. Di tempat lain kan ada satu figur, ya udah dia lah, gitu kan. Nah, kalau kami betul-betul pernah ke partai. Kalau Ahok kan pernah ke partai," ucapnya lagi.
Mulailah ia mengikuti konvensi JOINT dua bulan lalu, dari uji kelayakan, tingkat RW, hingga ke panel tujuh ahli dan kelompok-kelompok representasi masyarakat.
"Lewat prosedur itu, dari 30 jadi 15, jadi lima, lalu terpilih satu dan nunjuk wakil. Ada seniman yang lain (yang ikut), tapi saya lupa (namanya)," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Jogja Independent (JOINT) mendaulat Garin dan Rommy Heryanto menjadi bakal calon (balon) wali kota dan wakil wali kota Yogyakarta untuk maju dalam Pilkada 2017.
Dua balon pemimpin itu diputuskan akan maju secara independen setelah melihat hasil penilaian dari Tim 9 dan masyarakat dalam proses konvensi.
Zaenal Arifin Mochtar, anggota Tim 9, mengatakan bahwa yang dipertimbangkan bukan kuantitatif saja, melainkan juga beberapa aspek kualitatif.
"Dari wilayah panelis, saya tidak usah sebutkan nilainya keputusanya ke Mas Garin Nugroho," ujar Zaenal ketika hadir dalam acara pengumuman hasil Konvensi JOINT di Jogja Expo Center (JEC), Jl Raya Janti, Bantul, Minggu (17/04/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.