KOMPAS.com -- Band rock legendaris asal Inggris, The Rolling Stones, marah kepada calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, yang seenaknya menggunakan lagu-lagu Rolling Stones dalam kampanyenya selama berbulan-bulan.
"The Rolling Stones tidak pernah memberikan izin kepada Trump untuk menggunakan lagu-lagu kami. Karena itu, kami meminta Trump menghentikan penggunaan lagu-lagu kami sesegera mungkin," tulis Rolling Stones dalam sebuah pernyataan, Kamis (5/5).
Trump diketahui menggunakan lagu-lagu terkenal Rolling Stones, seperti "You Can't Always Get What You Want" dan "Start Me Up" untuk memanaskan para pendukung Trump di sejumlah kampanye presidennya.
The Rolling Stones bukanlah musisi pertama yang menyatakan keberatan lagu-lagunya digunakan Trump dalam kampanye. Pada Februari lalu, Adele juga menolak hitnya, "Rolling in the Deep", digunakan dalam kampanye Trump. Dalam sebuah pernyataan Adele mengatakan, dirinya tidak pernah memberikan izin lagu-lagunya digunakan dalam kampanye politik.
Keberatan serupa disampaikan Aerosmith, Neil Young, dan REM. (AFP/BBC/BSW)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Mei 2016, di halaman 32 dengan judul "Jangan Pakai Lagu Kami!".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.