JAKARTA, KOMPAS.com - Krakatau, kembali aktif setelah sempat vakum beberapa tahun. Menurut pemain keyboard-nya, Dwiki Dharmawan, ide reuni itu tercetus ketika mereka ngopi bareng.
Semuanya hadir, Dwiki, Trie Utami (vokal), Gilang Ramadhan (drum), Indra Lesmana (piano), Donny Suhendra (gitar), dan Pra Budi Dharma (basis).
"Selama ini kami masih bersahabat. Suatu saat, tiga tahun lalu, kami ngopi-ngopi. Komplet berenam. Dari situ makin sering ngumpul. Kami jadi kangen berkarya lagi bareng-bareng," ucapnya dalam wawancara di Motion Blue, Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Selasa (10/5/2016) malam.
Kemudian pada 2014, mereka mendapat tantangan dari bos perhelatan musik Java Jazz, Peter Gontha, untuk tampil bermusik lagi bersama-sama.
Ternyata animo penikmat musik cukup besar kala itu, hingga banyak anak-anak muda pengunjung Java Jazz yang mulai tertarik dengan musik mereka.
"Dari situ kemudian kami bertekat kembali lagi. Tapi baru terlaksana tahun lalu," ujarnya.
Penyebabnya, jadwal masing-masing personelnya sangat padat. Contohnya, Dwiki yang sering bolak-balik Indonesia-Eropa untuk proyek musiknya. Akhirnya mereka bisa menyatukan jadwal dan mengerjakan proyek album terbaru mereka.
"Krakatau tidak pernah bubar. Sekarang dinamakan Krakatau reunion. Untuk membedakan. Karena sejak 1991, orang-orang kenalnya Krakatau Etno bergenre musik etnik," kata Dwiki.
Krakatau dibentuk oleh empat musisi Pra Budi Dharma, Dwiki Dharmawan, Budhy Haryono dan Donny Suhendra pada 1984 di Cipaganti, Bandung.
Sepanjang kariernya, grup musik ini mengalami beberapa kali pergantian personel dan perubahan genre musik, dari jazz-rock dan fusion jazz ke Jazz-Worldmusic hingga etnik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.