Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penonton "Jingga" Menitikkan Air Mata, Lola Amaria Minta Maaf

Kompas.com - 19/05/2016, 20:20 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Produser film Lola Amaria mengaku bersalah ketika ia mengetahui bahwa ada mahasiswa di Leiden, Belanda, yang tak kuasa menahan air mata seusai menyaksikan film Jingga yang mengangkat kisah anak-anak muda penyandang tunanetra.

"Maaf ya kalau kalian akhirnya menitikkan air mata. Niatnya bukan itu. Film ini dibuat untuk menggugah bahwa kelompok disabilitas di Indonesia masih membutuhkan banyak perhatian kita semua. Jangan sampai kita alpa," kata Lola saat mengawali diskusi film yang disambut dengan tawa penonton di Gedung Lipsius, Cleveringaplaats, Universitas Leiden, Selasa (17/5/2016).

Lola lalu menceritakan proses pembuatan film, yang melibatkan anak-anak tunanetra.

Sekalipun banyak kesulitan yang dihadapi, pada akhirnya pengambilan gambar film yang dilakukan sebagian besar di Bandung ini selesai tepat waktu.

"Membuat film dengan perasaan trenyuh ternyata lebih berat dari film-film saya sebelumnya," ujar Lola dalam siaran pers yang dia kirim untuk Kompas.com di Jakarta, Rabu (18/5/2016).

Menurut Lola, beberapa penonton sempat terkecoh dengan kehebatan akting para pemain film Jingga. Kata dia, penonton menyangka, tokoh-tokoh dalam film tersebut benar-benar diperankan oleh penyandang tunanetra.

Diskusi berlangsung hangat dan melebar pada masalah disabilitas pada umumnya. Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Leiden menilai, film Jingga patut diapresiasi dan disebarluaskan untuk membangkitkan perhatian pada masalah disabilitas.

"Film ini memberi inspirasi bagi kita semua, pada masalah yang ada di sekitar kita, masalah disabilitas. Kita harus mulai membantu mereka dengan segala cara," ujar Ketua PPI Leiden Ghamal Satya Mohamad.

Pemutaran dan diskusi film Jingga ini merupakan roadshow kedua dan diprakarsai oleh PPI Leiden, Belanda.

"Roadshow berikutnya akan dilaksanakan bulan September dan Oktober di sembilan kota, antara lain di Florence (Italia), Berlin (Jerman), dan Zurich (Swiss)," ujar Lola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau