Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Anwar Punya Alasan Jadikan Lukisan Karya Raden Saleh Film Pendek

Kompas.com - 13/09/2016, 16:55 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sutradara Joko Anwar (40) menjadikan lukisan dari abad ke-19 yang berjudul Wounded Lion atau Singa yang Terluka sumber inspirasinya untuk membuat film pendek barunya.

Joko mengatakan bahwa ia memilih lukisan yang dibuat pada 1839 itu karena ia menyukai karya-karya Raden Saleh.

"Aku memilih Raden Saleh karena aku memang sudah sangat nge-fan dengan karya-karya Raden Saleh," kata Joko kepada Kompas.com di CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (30/8/2016).

Selain itu, pria berkacamata ini juga menganggap bahwa Wounded Lion merupakan salah satu karya Raden Saleh yang paling mencuri perhatian.

"Aku memilih karyanya yang menurut aku paling striking, Wounded Lion," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa produksi film pendek yang terinspirasi lukisan itu merupakan proyek dari National Gallery Singapore dengan tema Art Through Our Eyes.

"Karena, mereka yang punya koleksinya," jelasnya.

"Mereka memilih lima sutradara dari Asia untuk menerjemahkan atau membuat adaptasi film dari koleksi mereka," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, keempat sutradara itu adalah Apichatpong Weerasethakul (Thailand), Brillane Mendoza (Filipina), Eric Khoo (Singapura), dan Ho Yuhang (Malaysia).

Para sutradara tersebut membuat film-film pendek dari lukisan-lukisan berjudul Merapi, Eruption by Day and Merapi, Eruption by Night (1865) karya Raden Saleh; Marketplace During the Occupation (1942) karya Fernando Cueto Amorsolo; Portable Cinema (1977) karya Chua Mia Tee; dan Aku (1958) karya Latiff Mohidin.

Film-film pendek itu dijadwalkan akan diputar perdana dalam sebuah festival film internasional pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau