JAKARTA, KOMPAS.com -- Film drama berjudul Salawaku, yang menjadi nomine delapan kategori dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2016, termasuk kategori Film Terbaik, rupanya pernah ditolak diputar di salah satu jaringan gedung bioskop Tanah Air pada pertengahan 2015.
Penolakan itu dialami oleh pihak pembuat film tersebut karena, ketika itu, rumah produksi dan sutradara film tersebut belum dikenal.
"Wajar menurut saya, saat kami minta skedul (tayang), agak berat, karena, pas dilihat, 'Lho, production house apa? Sutradaranya baru kali pertama men-direct'," kata sang produser, Ray Zulham, dalam jumpa pers mengenai film itu, di Ivy Restaurant, kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2016).
"Jadi, memang agak susah mendapatkan kepercayaan," katanya lagi.
Film itu diproduksi oleh Kamala Films dan disutradarai oleh Pritagita Arianegara.
Kamala Films kini baru berumur kira-kira dua tahun.
Sementara itu, film tersebut merupakan film layar lebar pertama Pritagita. Sebelumnya, Pritagita menjadi asisten sutradara bagi Ismail Basbeth, Hanung Bramantyo, dan Kamila Andini.
Salawaku akhirnya baru akan bisa masuk gedung bioskop pada awal 2017.
"Karena dari pihak bioskop ada trust pada perfilman Indonesia, akhirnya kami diberikan kesempatan di tahun 2016, boleh tayang di bulan Oktober. Cuma, karena satu alasan, jadi tertunda sampai awal tahun depan (2017)," terang Ray.
"Kami juga banyak dibantu Dewi Umaya, produser eksekutif, untuk mengakses jalur-jalur di industri perfilman, karena saya dan Mike (produser Michael Julius) belum berpengalaman produce film sebelumnya. Kami modal nekat," lanjutnya.
Salawaku berkisah tentang bocah lelaki asal Pulau Seram bernama Salawaku (Elko Kastanya), yang mencuri sampan dan berlayar kabur untuk mencari dan menemukan kakaknya.
Di tengah laut, ia bertemu dengan Saras (Karina Salim), gadis Jakarta, di sebuah perahu yang hanyut terbawa arus pasang.
Pertemuan mereka menjadi awal dari petualangan mengelilingi Pulau Seram.
Shooting film itu selesai pada Juli 2015.
Sebelum masuk gedung bioskop dalam negeri, Salawaku akan diputar untuk kali pertama di Tokyo International Film Festival (TIFF) 2016 dan berlaga dalam kategori Asian Future.
Sebelum menjadi nomine FFI, film itu meraih Piala Dewantara kategori Film Cerita Panjang Bioskop dalam Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.