DILI, KOMPAS.com - Pasangan Krisdayanti (KD) dan Raul Lemos meluncurkan produk fashion berkonsep tais, kain tenun tradisional Timor Leste.
Melalui brand yang didirikan keduanya, Raya Tax, produk fashion berkonsep tais KD dan Raul adalah tais yang diproduksi dengan metode "printing".
KD dan Raul mengungkapkan latar belakang peluncuran produk fashion berkonsep kain tenun khas tradisioal Timor Leste itu.
[Baca: Terinspirasi Batik, Krisdayanti dan Raul Lemos Ingin Tais Dikenal Dunia]
Raul menjelaskan ide tais printing diawali dari keinginannya agar kain berkonsep tais dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam segala kegiatan apapun.
Kondisi yang dinilainya tidak memungkinkan dilakukan dengan kain tais asli yang diproduksi dengan metode tenun.
"Saya selama ini melakukan studi dan berpikir bahwa ini (kain tais) harus mulai dikembangkan, sehingga bisa dipakai aman, nyaman sesuai keadaan cuaca negara tersebut," kata Raul saat acara peluncuran yang dilangsungkan di Dili Convention Center, Dili, Timor Leste, Sabtu (10/12/2016) malam.
Raul menilai kain tais dengan metode tenun cenderung hanya bisa digunakan saat acara-acara tradisi dan budaya.
Sesuai ide awal kemunculannya, produk fashion Raya Tax mengusung slogan "tais ready to wear.
Tais printing diproduksi dalam berbagai jenis, dari mulai kemeja, jas, hingga gaun malam.
Raul menjanjikan harga jual tais printing akan terjangkau semua kalangan.
"Bahkan ke depannya kita juga akan merancang sebagai kain pantai dan lain-lain," ucap Raul.
Pada kesempatan yang sama, Krisdayanti menyatakan bangga dapat ikut serta mendukung ide dari sang suami.
Menurut KD, sejauh ini sudah ada 4.000 item pakaian yang sudah diproduksi oleh Raya Tax dan siap dipasarkan, tidak hanya di Timor Leste, tapi juga di Indonesia.
Ia yakin tais printing akan menjadi produk yang nyaman dipakai dan disukai masyarakat.
KD menuturkan selama ini ia kerap menggunakan kain tais metode tenun dalam berbagai acara, termasuk saat mendampingi Raul menghadiri acara resmi kenegaraan.
"Beberapa kali saya mengaplikasi tais sebagai baju malam atau dress saat saya mendampingi suami saya menghadiri acara kenegaraan," ucap KD.
Saat peluncuran tais printing, tercatat ada 66 jenis pakaian yang dipamerkan lewat penyelenggaraan fashion show.
Pergelaran busana itu melibatkan para perancang busana dan model dari Timor Leste dan Indonesia, termasuk para model kenamaan seperti Luna Maya, Raline Shah, Kelly Tandiono, dan Laura Mulyadi.
Acara juga dihadiri Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Timor Leste, Fransisco Kalbuadi Lay.
Pada kesempatan itu, Fransisco mengapresiasi dan memuji langkah yang dilakukan KD dan Raul.
Ia menilai memang sudah saatnya kain tais yang menjadi salah satu kekayaan budaya Timor Leste dilestarikan dengan cara industrialisasi.
Fransisco ingin ke depannya semakin banyak pengusaha di negaranya yang ikut terlibat dalam industri kerajian, tak terkecuali dalam memproduksi tais secara massal.
"Sebab tais itu sendiri kalau kita bikin dengan handmade tentu tidak akan mencukupi. Untuk itu ide untuk memodernisasi ke arah industri, pertama ini akan meningkatkan perekonomian nasional," kata Fransisco.
"Kedua memberi kesempatan bagi para tenaga kerja. Ketiga ini adalah satu khas yang bisa kita promosikan bukan hanya di tingkat nasional, tapu juga ke dunia internasional," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.