Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jodhi Yudono Tebar Cinta lewat Nyanyian Puisi

Kompas.com - 14/12/2016, 11:03 WIB
Susi Ivvaty

Penulis

Apalagi jika kerap ditampilkan dalam konser-konser, seperti duet Ari Malibu dan Reda Gaudiamo yang melagukan puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono dalam banyak panggung.

Menurut Jodhi, meski puisi-puisi Chairil telah menjadi milik publik, ia merasa harus meminta izin keluarganya untuk melagukannya.

"Saya meminta izin Bu Eva, putri Chairil Anwar," kata Jodhi.

Cukup banyak puisi Chairil yang telah menjadi lagu, di antaranya "Yang Terputus" dan "Yang Terempas", "Senja di Pelabuhan Kecil", dan "Diponegoro".

"Kalau orang lain mau menciptakan lagu dari puisi Chairil dengan judul yang sama dengan yang saya buat, ya silakan," sambungnya.

Jodhi juga menyanyikan puisi-puisi Rendra, seperti "Pamflet Cinta" dan "Balada Terbunuhnya Atmo Karpo".

Puisi karya Taufik Ismail adalah "Sajak Orang Lapar" dan "Membaca Tanda-tanda". Adapun puisi Darmanto Jatman di antaranya "Testimoni" dan "Sepasang Daun-daunan".

"Semuanya sudah minta izin ke penyair dan keluarganya," kata Jodhi, menegaskan.

Begitulah ketika Jodhi menyanyikan puisi, terdengar seperti lagu balada. Kadang ia berteriak, kadang tercekat.

Panggung di Galeri Indonesia Kaya pun membuat batas antara pelakon dan penonton tidak berjarak. Para penonton diajak bernyanyi dan berpuisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com