Saat ini program ajang pencarian bakat menjadi andalan dan ditayangkan di jam-jam utama (primetime). Acara-acara tersebut antara lain D'Academy, Stand Up Comedy Academy, dan Bintang Pantura.
Meskipun demikian, lanjut Ekin, program berita maupun acara hiburan lainnya tidak dihilangkan.
“Berita tetap sama, masih ada Halo Polisi, Patroli, Fokus Sore dan Patroli Malam. Tapi karena kelihatannya kita enam jam di prime time program D'Academy, jadi kelihatannya Indosiar cuman punya D'Academy,” katanya.
Ia menambahkan, sejauh ini program nondrama ajang pencarian bakat masih menjadi andalan. Meskipun demikian, pihaknya tetap mengantisipasi perubahan tren dan selera masyarakat.
"Memang tantangannya orang Indonesia gampang bosan akan program. Itu memang harus dicari lagi. Makanya kita enggak hanya nyanyi, tapi juga yang lain. Reality show, gossip dan drama-dramanya juga,” paparnya.
Berbeda
Ekin menegaskan Indosiar tetap optimistis untuk terus menyajikan sesuatu yang berbeda seperti yang selama ini dilakukan.
“Kalau lihat sejarahnya, Indosiar dulu, dia emang agak beda sendiri sama stasiun TV lain. Dia ambil laga drama, sempat Kuis Siapa Berani, Take Me Out. Memang berani ambil sesuatu yang beda," Ekin menjelaskan.
Meskipun demikian, pihaknya tetap membuat program berdasarkan data, seperti melihat tren televisi yang sedang terjadi di luar negeri.
"Jadi harus berani ambil risiko, tetapi kita enggak akan ambil series di primetime," ia menegaskan.
Bawa budaya
Indosiar juga membawa musik khas Indonesia dangdut ke mancanegara melalui penyelenggaran D'Academy (DA) Asia. Menurut Ekin, acara tersebut mendapat sambutan yang membanggakan di beberapa negara ASEAN.
“Kami juga punya lanjutan yakni DA Asia, yang mampu menjadikan dangdut disukai masyarakat Asia Tenggara. Seperti di Timor Leste presidennya ikut menyambut Maria Victoria. Di Thailand Selatan juga gubernurnya ikut menyambut. Dangdut adalah musik Indonesia yang akhirnya disukai di ASEAN,” papar Ekin.
Prestasi ini pun mendapatkan apresiasi dari Badan Kreatif (Bekraf). Pasalnya, Indosiar dinilai mampu memperkenalkan budaya Indonesia hingga ke ASEAN melalui musik dangdut.
“Sebenarnya kita adalah TV yang berhasil masuk di Asia Tenggara. Entertainment-nya dan kemarin dari bekraf juga mengapresiasi itu. Jadi kita tidak hanya memberikan hiburan untuk masyarakat tapi juga berhasil memperkenalkan kebudayaan kita," ujarnya.
Ekin mengatakan, Indosiar akan terus berupaya membawa semangat yang sama untuk diterapkan di program-program lain.
"Itu yang akan dikembangkan oleh Indosiar, tidak hanya di D’Academy, tapi juga di acara yang lain yang akan masuk ke lingkup Asia,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.