JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan hanya karakter pendekar silat, Wiro Sableng, yang dilahirkan mendapat nyawa baru dalam film Wiro Sableng 212, tetapi juga senjata legendaris miliknya, kapak maut Naga Geni 212.
Produser dan penulis naskah Wiro Sableng, Sheila Timothy, menjelaskan makna desain kapak andalan murid Sinto Gendeng itu.
"Kapak ini hasil diskusi Angga Dwimas Sasongko (sutradara) dengan production designer dan juga dari Karavan Studio," ujar Sheila usai konferensi pers film Wiro Sableng di JS Luwansa Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).
Di bagian tengah kapak terdapat ukiran berbentuk sinar matahari, itu mewakili pukulan sakti Sinar Matahari milik Wiro. Kemudian, pada bagian kiri dan kanannya terukir bentuk ombak dan angin.
Wiro Sableng diketahui memiliki empat jenis pukulan angin, yakni Angin Puyuh, Angin Es, Benteng Topan Melanda Samudera, dan Dinding Angin Menembus Tindih Menindih.
Kemudian, ada pukulan ombak bernama Segulung Ombak Menerpa Karang.
"Tengah dan ukiran pinggirannya itu representatif dari pukulan-pukulan Wiro Sableng," ujar perempuan yang akrab disapa Lala itu.
"Teksturnya keris. Enggak dibikin kayak besi tempa kayak di film-film Eropa. Ukirannya punya cerita, ada nuansa Jawa dan Sumatera," timpal Angga.
Lalu, ukiran "212" di pinggiran kapak sudah tak ditulis dengan angka, melainkan hanya garis-garis yang membentuk layaknya "212".
"Sebelumnya di buku dan sinetron ditulisnya angka '212'. Yang menurut kami dan setelah riset, banyak yang mempertanyakan, kok ada angka '212' pada masa itu. Jadi kami menciptakan satu logo baru untuk si Wiro Sableng," kata Sheila.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.