Oleh: MOHAMMAD HILMI FAIQ
JAKARTA, KOMPAS - Film The Lego Batman Movie sangat menghibur. Penuh aksi sejak awal hingga akhir. Di dalamnya juga sarat kesedihan sekaligus kelucuan yang seolah beriringan. Penonton disuguhi Batman bermain gitar.
Penggemar komik DC Comics tentu saja paham latar belakang Bruce Wayne yang kemudian bertransformasi menjadi Batman. Seorang bocah yang ditinggal mati kedua orangtuanya saat masih belia.
Dia lalu tumbuh menjadi sosok penuh dendam yang mencoba dia proyeksikan menjadi semangat untuk membasmi kejahatan dibantu asisten setianya, Alfred Pennyworth. Ini saluran dia membalas dendam karena kedua orangtuanya tewas dirampok.
Tak banyak yang tahu bagaimana Batman mengisi hari-harinya. Yang banyak menonjol adalah dia latihan fisik dan sibuk mengutak-atik peralatan sekaligus senjatanya yang bergudang-gudang itu.
Dalam The Lego Batman Movie, sutradara Chris McKay mengungkap sisi lain. Apakah Batman pernah merasa kesepian? Bagaimana dia mengisi kesepiannya.
Batman yang berusaha tampil sebagai sosok yang superpercaya diri itu ternyata sangat kesepian, tetapi enggan mengakuinya. Ini digambarkan dengan apik saat Batman larut dalam perasaan begitu dalam ketika menatap foto keluarga.
Ada rasa rindu di sana. Rindu untuk berkumpul dengan anggota keluarga. Tiba-tiba Alfred muncul dan spontan Batman, yang kaget, menendangnya.
Alfred mengingatkan, ada ketakutan besar dalam diri Batman. Batman membantahnya. "Kamu takut untuk kembali berkeluarga," kata Alfred yang seolah diiyakan Batman.
Dalam dadanya, Batman mengakui itu. Setidaknya dia kemudian merespons perasaannya terhadap lawan jenis. Dia menaksir Barbara Gordon, polisi yang kelak menjadi Batgirl, partner Batman membasmi kejahatan.
Kesediaan Batman membuka hati itu pulalah yang memudahkan Alfred meyakinkan dia untuk menerima Dick Grayson sebagai anak angkat.
Dick memiliki latar belakang yang mirip dengan Batman. Dia yatim piatu. Setelah berkenalan dan merasa cocok, Dick kelak dididik menjadi Robin, pria bertopeng yang membantu Batman membasmi kejahatan.
Di sisi lain, Batman krisis pengakuan. Dia ingin dianggap sebagai pahlawan paling berjasa terhadap keamanan Gotham City. Makanya dia gusar ketika Barbara selaku Kepala Polisi Gotham City mewacanakan agar warga tidak bergantung pada Batman.
Alasannya, bertahun-tahun Batman hadir, tetapi kejahatan tidak pernah habis. Penjahat-penjahat besar, seperti Bane, Poison Ivy, Two Face, dan Joker, masih berkeliaran.
Krisis itu juga dialami Joker. Sebagai penjahat besar, rupanya dia sangat perasa. Baginya, semua kejahatannya sia-sia jika Batman belum mengakuinya sebagai musuh terbesar.
Dalam sebuah adegan, Joker bertanya kepada Batman siapa orang yang paling dia benci. "Superman," kata Batman.
Soal mengapa Batman sangat benci Superman ini tergambar jelas sekaligus sumir dalam film Batman vs Superman: Dawn of Justice.
Jawaban itu menghancurkan hati Joker sehingga dia malas berbuat jahat. Hingga dia menemukan taktik untuk meyakinkan Batman bahwa dialah yang berjasa atas kebesaran nama Batman. Dia bersama komplotannya merusuh lagi di Gotham City.
Tanpa Joker, Batman tak akan pernah menjadi pahlawan besar. Di balik pahlawan besar, selalu ada penjahat besar. Premis ini menjadi logika dasar dalam setiap film superhero.
Juga tidak banyak yang tahu ternyata Batman pandai bermain gitar. Dia juga suka menyanyi.
Sutradara Chris saat diwawancara cartoonbrew.com mengatakan, dirinya ingin menampilkan Batman dalam karakter antara Trent Reznor dan Ice Cube. Trent merupakan penyanyi alternatif rock dan post industrial, sementara Ice seorang raper.
Penuh lelucon
Banyak adegan lucu dalam film ini yang sangat menghibur. Salah satunya saat Batman hendak masuk ke Batcave, dia ditanya password oleh Computer. "Iron Man Suck," kata Batman sebagai password.
Penggemar komik pasti paham itu sebentuk sindiran terhadap superhero ciptaan Marvel, Iron Man. pada salah satu adegan, Alfred berteriak, "You just got Union Jacked!" merujuk pada superhero Inggris ciptaan Marvel, Union Jacked.
Marvel dan DC Comics merupakan dua raksasa yang selama ini memproduksi karakter-karakter superhero. Meskipun bersaing, dalam beberapa kesempatan mereka berkolaborasi.
Setidaknya terdapat sembilan komik hasil kolaborasi itu, antara lain Superman Vs The Amazing Spider-Man (1976), Batman, Daredevil: King of New York (1999), dan JLA/Avengers: The Collector's Edition (2013).
Akan tetapi, tak bisa dimungkiri, frase "Iron Man Sucks" dan "Union Jacked" efektif memicu tawa. Guyonan konyol, slapstick, dan bahkan cenderung mengumbar ketelanjangan juga ada.
Namun, sensasi ketelanjangan itu tak terasa karena ini film lego. Chris yang penggemar film komedi ini berhasil memadukan sisi drama psikologis sekaligus lelucon Batman. Bayangkan saja bagaimana Batman memetik gitar dan meraungkan musik rock.
------
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Februari 2017, di halaman 26 dengan judul "Saat Batman Main Gitar".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.