LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Dua perhelatan akbar dalam industri hiburan baru saja selesai dilangsungkan pada Minggu (12/2/2017) waktu setempat.
Dua acara itu adalah British Academy of Film and Television Arts Awards (BAFTA Awards) 2017 di London, Inggris, dan Grammy Awards 2017 di Los Angeles, California, AS.
Yang pertama merupakan ajang pemberian penghargaan bagi para insan dan karya di bidang film dan televisi, sedangkan yang kedua di bidang musik.
Kedua perhelatan itu terpisah jarak dan waktu, tetapi diwarnai hal yang sama, yaitu munculnya pernyataan-pernyataan politik, baik secara gamblang maupun secara tersirat lewat pertunjukan, busana, atau tata rias.
Tampaknya situasi politik saat ini membuat mereka yang berkecimpung dalam industri hiburan ikut menunjukkan keprihatinan mereka.
Pembawa acara Grammy Awards 2017, James Corden, misalnya, lewat monolognya di panggung Staples Center dengan lugas mengatakan, "Mari kita bergembira, karena ini (Grammy) yang terbaik. Dengan keberadaan Presiden Trump, kita tidak tahu apa yang bakal terjadi nanti."
Sejak awal, Corden--yang dikenal luas lewat acara televisi tengah malam The Late Late Show with James Corden di CBS--mengatakan bahwa acara tersebut memang akan diwarnai beragam pernyataan politik dan hal itu terbukti benar.
Katy Perry tunjukkan solidaritas untuk Elizabeth Warren
Vokalis Katy Perry, yang tampil membawakan lagu terbarunya, "Chained to the Rhythm", juga secara terang-terangan menyatakan sikap atas kondisi politik di AS saat ini.
Lirik lagu itu, yang berbunyi, "So comfortable, we're living in a buble, buble; so comfortable, we cannot see the trouble, trouble," jelas menunjukkan situasi saat ini.
Perry menegaskan hal tersebut dengan mengenakan armband bertulisan "PERSIST" (persist atau bertahan atau berkeras, dalam huruf besar)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.