Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Arsyil: "Skip Challenge" Berbahaya, Jangan Dilakukan

Kompas.com - 13/03/2017, 16:12 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Andi Arsyil Rahman mengimbau agar para masyarakat, khususnya para remaja, untuk tidak melakukan skip challenge. Ia menjelaskan bahwa tantangan tersebut berbahaya bagi yang melakukannya.

"Itu bisa merusak sel otak, bisa membuat organ lain lemah. Itu berbahaya dan jangan dilakukan," ujarnya saat dijumpai seusai syukuran 100 episode sinetron Dunia Terbalik, di Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Senin (13/3/2017).

Ia tidak habis pikir dengan cara bercanda remaja zaman sekarang yang berlebihan, apalagi dapat membahayakan kesehatan dan nyawa. Ia menyebut skip challange tidak lucu.

"Kayaknya bercandaan yang menyiksa orang, merendahkan orang, itu jadi (bahan) bercandaan orang zaman sekarang. Emang ya dunia sudah terbalik," kata dia.

Pemain film Ketika Cinta Bertasbih (2009) itu bersyukur tidak ada rekan ataupun keluarganya yang ikut-ikutan 'bermain' skip challenge. Menurut Andi, mereka sudah mengerti akan bahaya yang mengancam.

"Adik-adik saya enggak ada yang ikutin juga. Mereka sudah tahu dampaknya. Kalau yang melakukan saya maklumi aja mungkin karena mereka minim edukasi. Mereka masa bodoh, yang penting menikmati," kata Andi.

Untuk diketahui, skip challenge dilakukan dengan cara menekan dada sekeras-kerasnya selama beberapa menit hingga remaja yang melakukannya mengalami pingsan dan kejang-kejang sesaat.

Orang yang menjadi target skip challenge akan terjatuh lemas dan kehilangan kesadaran. Setelah beberapa saat mereka akan kembali sadarkan diri.

Kebanyakan orang tak menyadari bahaya tantangan #SkipChallenge yang ditengarai dapat membuat seseorang pingsan, karena kurangnya oksigen ke otak. Banyak video yang disebar di media sosial dilakukan di ruangan kelas atau di lingkungan sekolah.

Sampai sekarang belum diketahui dari mana asal #SkipChallenge ini. Seiring maraknya skip challenge, video-video yang mengingatkan bahayanya praktik ini juga sudah beredar di Instagram maupun di YouTube.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau