Wregas "Prenjak" Bhanuteja: Setiap Orang Sudah Bisa Membuat Film

JAKARTA, KOMPAS.com -- Wregas Bhanuteja (24), sutradara Prenjak, merasakan angin segar dalam perkembangan industri film Indonesia.

"Kita melihat perkembangan digital dan kemudian banyak kamera udah semakin kecil dan murah. Setiap orang sudah bisa membuat film," ujar Wregas usai acara Creative Economy and Cultural Industries in a Digital World di Hotel Harris Vertu, Harmoni, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

"Terutama banyak munculnya komunitas-komunitas film di kabupaten kota-kota kecil itu banyak sekali, ya," lanjutnya.

Hal itu, bagi Wregas, menunjukkan semangat yang bagus dan bisa dipupuk sejak duduk di bangku sekolah.

"Itu sangat bagus. Berarti tandanya gairah atau semangat itu udah mulai muncul dari anak-anak SMP, misalnya, udah bisa bikin (film)," kata lelaki yang lahir di Yogyakarta pada 20 Oktober 1992 ini.

Di sisi lain, Wregas merasa bahwa industri film Indonesia masih butuh untuk dieksplorasi lagi.

Ia juga berharap kelak akan terus ada peluang bagi para pelaku industri film Indonesia untuk bekerja sama dengan Perancis dan negara-negara Eropa lainnya.

Sebagai contoh, setelah Prenjak menjadi film pendek terbaik dalam Festival Film Cannes 2016, ia mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan pengembangan naskah di Perancis pada Desember 2016.

Hal itu sangat berguna untuk naskah film terbarunya yang saat ini masih ditulisnya.

"Kami rasa itu yang diperlukan bangsa kita atau sinema Indonesia untuk lebih berkembang, eksplorasi ide menjadi semakin banyak," ujarnya.

Baca juga: Film Panjang Pertama Wregas Bhanuteja Setelah Prenjak