JAKARTA, KOMPAS.com – Masa-masa sekolah tak jauh-jauh dari soal bullying. Hal itulah yang dikisahkan dalam film Stip dan Pensil garapan sutradara Ardy Octaviand ini.
Bercerita soal sekelompok anak orang kaya yang tidak disukai oleh teman-teman di sekolahnya. Mereka adalah Toni (Ernest Prakasa), Aghi (Ardit Erwandha), Bubu (Tatjana Saphira) dan Saras (Indah Permatasari).
Suatu ketika, mereka diberi tugas untuk membuat sebuah esai tentang permasalahan yang terjadi di sekitar. Namun, mereka lebih memilih untuk membuat sebuah aksi konkret yang menujukan kalau mereka berempat juga peduli untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Mereka pun membuat sekolah darurat di bawah kolong jembatan di tempat kumuh dan itu jauh dari lingkunagn keseharian mereka," cerita Tatjana Saphira ketika berkunjung ke redaksi Kompas.com di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2017).
"Awalnya mereka ngegampangin, akhirnya mereka sadar dan dapat banyak tantangan,” sambungnya.
Bagi Tatjana, shooting di kolong jembatan merupakan salah satu pengalaman mengesankan saat bermain di film ini. Sebab, ia bisa melihat secara langsung bagaimana kehidupan orang-orang yang tinggal di jalanan.
"Jadi punya perspektif baru kota Jakarta yang tidak bisa kita lihat setiap hari. Kita bisa lihat tempat pemulung juga," ujar dara berusia 19 tahun itu.
Film Stip dan Pensil ini akan tayang pada 19 April 2017 di gedung-gedung bioskop kesayangan Anda. Artis peran lainnya yang turut bermain dalam film yang naskahnya ditulis Joko Anwar ini adalah Pandji Pragiwaksono dan Arie Kriting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.