JAKARTA, KOMPAS.com -- Komika yang kini lebih banyak tampil sebagai pemain film, Arie Kriting, sangat menjiwai tampil dengan sejumlah bahasa daerah, khususnya dari Indonesia timur.
Menurut Arie, bahasa-bahasa daerah di timur Indonesia sangat kaya dan harus diperkenalkan ke penjuru dunia.
"Indonesia timur itu kaya (bahasa). Terdiri dari bermacam-macam dialek, logat, dan bahasa. Saya kira kita harus memperkenalkan bahasa kita sendiri," kata Arie, beberapa waktu lalu.
Dalam sejumlah perannya. Arie tetap kental memakai logat Indonesia timur.
"Saya pernah main film pakai logat Papua juga logat Flores. Sekarang saya memilih pakai logat Makassar. Tidak ada yang susah sebab saya lahir dan besar di Kendari. Logatnya tak jauh beda," ujar salah satu pemeran di film Stip dan Pensil itu.
Arie Kriting memang konsisten dengan logat timurnya. Sejak audisi di Stand Up Comedy Kompas TV, dia telah tampil dengan komedi yang menampilkan kegetiran di Indonesia timur, lengkap dengan logat dan dialeknya.
Salah satu bahan lawakan Arie adalah persoalan pendidikan dan infrastruktur yang sangat tidak merata.
"Pendidikan itu sangat penting. Namun, saya melihat Jakarta yang kumuh dengan anak-anak yang tidak bersekolah. Jadi, boro-boro memikirkan Indonesia timur yang tertinggal, di Jakarta saja seperti ini," kata Arie. (JAL)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 April 2017, di halaman 32 dengan judul "Menjiwai Bahasa".
Baca juga: Arie Kriting Jajal Akting di Film Drama dan Arie Kriting Impikan yang Horor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.