Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demian Sempat Merasa Tak Dihargai Bangsa Sendiri

Kompas.com - 02/06/2017, 21:46 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Jauh sebelum aksi panggungnya di America's Got Talent memukau mata dunia, ilusionis Damien Aditya sempat mencurahkan isi hatinya melalui akun Instagram miliknya pada 17 Mei 2017.

Suami pembawa acara Sara Wijayanto itu merasa tak leluasa menunjukkan aksinya yang ditayangkan stasiun televisi di Indonesia. Ia juga merasa bahwa karyanya tak dihargai oleh bangsanya sendiri.

"Terkadang ngerasa susah ketika gw harus mencintai bangsa yg tidak mencintai gw...," tulis Demian.

"Berkarya sepenuh hati. Tapi setiap karya yg gw pertunjukan mayoritas mendapatkan teguran dari KPI (*komisi penyiaran Indonesia). Segala gerak gerik dibatasi dalam pertunjukan yang akan gw persembahkan untuk penonton di Indonesia, seakan2 tidak bisa berkutik lagi untuk gw pekerja seni sulap dalam memperkenalkan seni yg gw cintai sampe mati ini."

"Era jaman sekarang ini pun gw merasa penonton di Indonesia tercinta ini mayoritas tidak lagi bisa menghargai dan menikmati sulap sebagai hiburan, mereka selalu menganggap sulap itu adalah penipuan..."

"Tapi semua orang pergi ke bioskop dan beli tiket (*bayar) untuk nonton film yg jelas2 isi ceritanya hanyalah rekaan, animasi 3D dan tipuan cinematografi tapi mereka semua bisa terhibur tanpa komplain 'Wah boongan ini ceritanya!!'.... why??"

[Baca: Kata Deddy Corbuzier soal Komentar Negatif pada Demian Aditya]

Dari tulisan yang menggambarkan kegelisahan hati tersebut, Demian pada akhirnya merasa khawatir akan kelangsungan seni sulap di Indonesia.

"Kalo begini terus seni sulap di Indonesia bisa hilang sejalannya waktu, apa gw harus biarkan seni ini hilang begitu saja?.... mungkin... toh gak ada yg peduli juga, so why should I care? #EverydayDemian #Sempurna #RIPSulapIndonesia," tulisnya mengakhiri curahan hatinya.

Namun, kini Demian menuai pujian berkat aksi nekatnya dalam audisi America's Got Talent. Demian mendapatkan empat "YES" dari dewan juri yang meloloskannya ke babak selanjutnya.

 

Terkadang ngerasa susah ketika gw harus mencintai bangsa yg tidak mencintai gw . . . Berkarya sepenuh hati, Tapi setiap karya yg gw pertunjukan mayoritas mendapatkan teguran dari KPI (*komisi penyiaran Indonesia). Segala gerak gerik dibatasi dalam pertunjukan yang akan gw persembahkan untuk penonton di Indonesia, seakan2 tidak bisa berkutik lagi untuk gw pekerja seni sulap dalam memperkenalkan seni yg gw cintai sampe mati ini. Era jaman sekarang ini pun gw merasa penonton di Indonesia tercinta ini mayoritas tidak lagi bisa menghargai dan menikmati sulap sebagai hiburan, mereka selalu menganggap sulap itu adalah penipuan... (*fak-lah!!). Tapi semua orang pergi ke bioskop dan beli tiket (*bayar) untuk nonton film yg jelas2 isi ceritanya hanyalah rekaan, animasi 3D dan tipuan cinematografi tapi mereka semua bisa terhibur tanpa komplain 'Wah boongan ini ceritanya!!'.... why?? . . . Kalo begini terus seni sulap di Indonesia bisa hilang sejalannya waktu, apa gw harus biarkan seni ini hilang begitu saja?.... mungkin... toh gak ada yg peduli juga, so why should I care? ______________________________________________ #EverydayDemian #Sempurna #RIPSulapIndonesia

A post shared by Demian Sang Illusionist (@_demianaditya_) on May 17, 2017 at 3:54am PDT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau