Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rinaldy A Yunardi, Desainer Indonesia di Balik "Boots" Katy Perry

Kompas.com - 19/06/2017, 14:31 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Awal 2017 lalu, sejumlah akun Instagram para pesohor hiburan Tanah Air dipenuhi foto penyanyi Katy Perry dalam video klip berjudul "Chained to the Rhytm".

Namun yang aneh, keterangan fotonya malah berisi ucapan selamat kepada perancang aksesori ternama Indonesia, Rinaldy A Yunardi.

DOK.PRIBADI/INSTAGRAM Katy Perry mengenakan boots rancangan desainer asaal Indonesia, Rinaldy Yunardi, untuk keperluan klip video Chained to the Rhytm.
Rupanya, sepatu boots berbahan transparan yang dikenakan dalam video musiknya itu adalah rancangan Rinaldy.

[Baca juga: Katy Perry Kenakan Sepatu Rancangan Desainer asal Indonesia ]

Dua bulan kemudian, giliran rapper Nicki Minaj yang mengenakan rancangan pria yang akrab disapa Yung Yung ini.

Minaj bahkan menyebut dalam akun Instagram-nya bahwa topeng emas berdetail mutiara yang ia pakai adalah karya desainer Indonesia.

Namun tak banyak yang tahu bahwa jauh sebelum itu, penyanyi dan aktor Aaron Kwok-lah artis mancanegara pertama yang menghiasi penampilannya dengan aksesori buatan tangan Rinaldy.

[Baca juga: Topeng Karya Desainer Indonesia Ini Dipakai Nicki Minaj]

Aaron mengenakan headpiece dan topeng rancangan Rinaldy dalam rangkaian konser World Tour-nya di Hong Kong pada 2016 lalu.

Instagram/Nicki Minaj Artis musik Nicki Minaj mengenakan topeng karya Rinaldy A Yunardi.
Karya Rinaldy juga pernah dikenakan oleh salah seorang model Victoria's Secret. Aksesori sayap beraksen bulu menghiasi punggung model Devon Windsor dalam gelaran Victoria's Secret Fashion Show 2016 di Grand Palais, Paris, Prancis.

Berawal dari iseng

Sebenarnya karya-karya Rinaldy selama puluhan tahun selalu sukses mempermanis penampilan para selebritas Tanah Air. Ada Titi DJ, Andien Aisyah, Krisdayanti dan banyak lagi.

Lalu belakangan, aksesori-aksesori hasil rancangan Rinaldy mulai "go international". Memang ia bukan desainer Indonesia pertama yang karyanya dipakai selebritas kelas A Hollywood.

Sebelumnya, ada Tex Saverio yang gaun rancangannya memikat hati penyanyi Lady Gaga. Lalu ada tas karya Nancy Go dan kacamata rancangan Fahrani serta desainer lainnya.

Namun Rinaldy adalah perancang aksesori couture pertama di Indonesia, bahkan Asia, yang karyanya mulai diperhitungkan di industri mode dunia.

[Baca juga: Bintang Avatar Ini Kenakan Aksesori Karya Perancang Indonesia

DOK.PRIBADI/INSTAGRAM Zoe Saldana mengenakan mahkota rancangan desainaer asal Indonesia, Rinaldy Yunardi.
Selama 21 tahun berkarya, Rinaldy sudah menghasilkan ratusan aksesori beragam bentuk dan bahan.

Dalam sebuah perbincangan dengan Kompas.com di butiknya di Jalan Gedong Panjang, Jakarta Utara, Rinaldy bercerita bahwa karya pertamanya adalah sebuah tiara dari bahan akrilik.

"Banyak yang bertanya karya apa yang paling susah dan paling dicintai. Saya enggak bisa jawab dulunya. Tapi setelah perayaan 20 tahun berkarya tahun lalu, saya dapatkan jawaban itu," kata Rinaldy.

"Saya flashback ternyata tiara ini yang dari nol dari pengetahuan (fashion) yang tidak (ada) sama sekali menjadi satu karya yang bisa diterima. Itu susah banget karena saya enggak sekolah fashion. Di situ lah saya jawab inilah yang paling susah karena dari kosong menjadi ada," ujarnya lagi.

Ya, Rinaldy sama sekali tak pernah mengenyam pendidikan fashion design. Bahkan bangku kuliah pun belum pernah ia rasakan.

Lulus SMA pada 1990, Rinaldy langsung bekerja di sebuah perusahaan swasta sebagai marketing officer.

Hanya sekitar tiga tahun di sana, ia memilih keluar lalu bekerja pada seorang perancang gaun pengantin bernama Kim Tong.

Di sinilah perkenalan pertama Rinaldy dengan dunia aksesori, khususnya tiara. Pasalnya, pria kelahiran 13 Desember 1970 ini diminta menjual tiara ke para perancang mode kala itu.

"Saya door to door menawarkan pada fashion-fashion designer. Tapi pada masa itu fashion Indonesia belum berkembang banyak, jadi hanya beberapa karena harganya juga mahal. Terus tiara ini bisa dikenakan untuk banyak pengantin. Jadi gimana saya jualnya, akhirnya saya mengundurkan diri," tutur Rinaldy.

Ia kemudian direkrut di perusahaan sang kakak untuk membantu masalah pembukuan. Ia menjalani rutinitas pekerjaan dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.

Hingga suatu hari saat jam makan siang, Rinaldy yang biasanya hanya beristirahat di meja kerjanya tiba-tiba penasaran ingin menengok ruang produksi yang sedang sepi.

Di sana ia mendapati beragam perkakas dan salah satu alat yang menarik perhatianya adalah wire cut.

"Ini apa sih kayak ketapel, ternyata wire cut. Saya iseng, ada akrilik saya ambil saya potong. Potong lurus, melengkung, kok jadi satu detail. Ini lalu mengingatkan saya ke tiara. Saya potong-potong," ucap Rinaldy.

Dari situ, muncul ketertarikan membuat lebih dari itu. Didorong rasa ingin tahu dan penasaran yang besar, ia mulai mencari bahan-bahan. Dari payet, kristal, lem, kawat, hingga akrilik pagar.

"Saya pelan-pelan belajar, pelan-pelan menyempurnakan. Hingga jadilah karya pertama saya adalah tiara yang sangat simple," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com