Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkhayal dan Eksperimen, Modal Rinaldy Yunardi Rancang Aksesori Artis

Kompas.com - 19/06/2017, 15:32 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

Pertahankan handmade

Rinaldy mengatakan, ia memang tak punya latar belakang pendidikan desain seperti perancang kebanyakan. Ilmu dasarnya hanya tentang marketing dan pembukuan. Namun justru di situlah letak keberuntungannya.

Beberapa tahun menjadi sales, Rinaldy belajar satu hal yang menjadi modal dasarnya selain imajinasi, yakni kesabaran.

"Belajar sabar itu yang tetap saya pertahankan sampai hari ini. Harus sabarlah namanya (bekerja di bidang) jasa. Mengenal pembukuan juga, itulah modalnya. Ada pengalaman baik untuk saya pergunakan hingga hari ini," kata Rinaldy.

[Baca juga: Bintang Avatar Ini Kenakan Aksesori Karya Perancang Indonesia]

Rasa sabar sangat ia butuhkan sebagai perancang aksesoris yang mengutamakan detail lewat pekerjaan tangan alias handmade.

Sebab Rinaldy harus duduk selama berjam-jam setiap hari selama berminggu-minggu untuk mengerjakan karyanya. Memotong, mengukir, membengkokkan bahan, mengelem, menyemprot cat, itu semua butuh sabar.

"Dari awal handmade sampai hari ini handmade. Ada alat, tetapi dengan tenaga ya, bukan robotic mesin atau 3D," katanya.

Sejak 21 tahun lalu sampai sekarang, ia menolak segala bentuk penggunaan mesin untuk memproduksi karya secara massal.

Menurut Rinaldy, membuat rancangan dengan tangan sama saja dengan memberi nyawa kepada karyanya itu.

[Baca juga: Rinaldy A Yunardi, Desainer Indonesia di Balik Boots Katy Perry ]

"Memang kalah untuk waktu produksi, tapi saya tidak bikin mass product, tapi made by order. Nilai seninya lebih tinggi. ada kesabaran, pandangan keindahan, dan ketelitian di situ. Kalau mesin kan satu orang aja deh bisa keluar ribuan, lebih efektif tapi enggak enak," katanya.

Justru detail yang tak sama persis pada setiap karyanya itulah nilai seninya. Rancangan yang terlalu seragam, yang tiap inci ukurannya sama, baginya hanya barang yang tak bernyawa.

"Jadi saya sampai hari ini tetap mempertahankan handmade karena mempunyai nilai lebih. Bentuknya beda itulah nilai handmade yang saya pertahankan. Ciri khas saya itu handmade, detailed, sophisticated, menggabungkan beberapa macam bahan. Saya selalu memberikan arti dalam karya saya agar dia punya nyawa sendiri," ujar Rinaldy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com