JIKA seorang diva lebih besar dari kehidupan, maka pop diva adalah sosok yang lebih besar. Katy Perry memiliki lebih dari 100 juta followers di Twitter (tiga kali lebih banyak dari followers Donald Trump) dan Selena Gomez menempati posisi teratas di Instagram lantaran followers-nya lebih dari 122 juta.
Indonesia, negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, dan merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, industri hiburannya berkembang sangat pesat sejak berakhirnya masa pemerintahan Suharto.
Program-program hiburan di televisi, menciptakan peluang-peluang yang tidak pernah ada sebelumnya bagi mereka yang berbakat, dan tidak berbakat sekalipun untuk maju. Setiap pagi dari jam 06.30, hampir sebagian besar stasiun TV nasional sudah diramaikan program infotainment.
Ini adalah salah satu acara industri TV nasional yang paling menguntungkan dengan mengangkat kisah-kisah skandal, sensasi, kisah sukses dan kisah patah hati sebagai berita utamanya
Dan di antara para bintang hiburan yang bersinar, hanya beberapa yang mencapai puncak, atau dicintai seperti mendiang Julia Perez. Yuli Rachmawati, itu nama aslinya, baru saja meninggal di usia yang masih sangat muda, 36 tahun, setelah bertahun–tahun melawan kanker serviks.
Dengan followers lebih dari 5 juta di Twitter dan 13,6 juta di Instagram, “Jupe” (begitu panggilan akrabnya) telah berhasil mengubah pesonanya yang memang tidak diragukan lagi menjadi sebuah industri mini.
Jupe adalah sosok yang langka. Dia seorang artis, penyanyi dangdut, pembawa acara TV, dan bintang acara reality show. Singkat kata, eksistensinya ada dimana-mana, baik di media mainstream maupun media sosial.
Meski imej seksinya yang terang benderang, dan sikapnya yang kadang cenderung “genit dan nakal”, kekuatan utama dan daya tarik Jupe bagi masyarakat Indonesia adalah justru pada keterbukaan dan kejujurannya sebagai seorang perempuan yang tidak beruntung dalam hal percintaan.
Padahal dia begitu mati-matian ingin mempertahankan cintanya, mempunyai sebuah keluarga dan menikmati jerih payah dari semua kerja kerasnya.
Dalam hal ini, tidak banyak yang bisa dipisahkan dari seorang Jupe. Dia artis muda yang menginspirasi ribuan wanita yang kesana-kemari mencari pekerjaan.
Jupe lahir pada 15 Juni 1980 dari pernikahan seorang pemain bola profesional, Angkasa Jaya, dan ibu rumah tangga, Sri Wulansih, yang tidak bertahan lama. Dari banyak cerita, dia tumbuh dewasa dengan cepat, menghasilkan uang sendiri dari mengantarkan koran dan berbagai pekerjaan tidak tetap lainnya.
Berkat kecemerlangan dan ketekunannya, ditambah parasnya yang cantik, membuat Jupe dengan cepat mendapatkan pekerjaan sebagai seorang sekretaris.
Dia pasti telah membuat para atasannya terkesan hingga dia diberi kesempatan untuk jalan–jalan ke Eropa, dan kemudian menetap di sana selama beberapa tahun.
Tampil di berbagai majalah pria dewasa, seperti FHM dan Maxim, Jupe kembali ke Jakarta dengan penampilan barunya, bersama suaminya yang kewarganegaraan Prancis, Damien Perez, dan reputasi yang “menghebohkan” jagat hiburan Tanah Air.
Masuk ke dalam industri film dan acara TV nasional, Jupe dengan segera menjadi bagian penting dalam film horor dan sinetron drama. Namun sejujurnya dia tak lebih dari sekadar salah satu dari banyak artis pemula yang bersinar