Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Panjang di Balik Pembuatan Lagu Baby Shark

Kompas.com - 06/09/2017, 21:44 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Lagu anak asal Korea Selatan, "Baby Shark", sedang merajai jagat dunia maya karena liriknya yang mudah diingat, serta tarian dan melodinya yang menarik. Namun ternyata, proses kreatif di balik "Baby Shark" tak sederhana.

PR Director Smartstudy, Jamie Oh, menjelaskan bahwa "Baby Shark" dibuat pada 2015 lalu dan sebenarnya hanyalah salah satu konten dari seri lagu anak yang dibuat oleh Pinkfong.

Sebagai informasi, Pinkfong merupakan anak perusahaan Smartstudy dalam bidang konten animasi kreatif yang berbasis di Korea Selatan.

"Lagu 'Baby Shark', sejujurnya, bukanlah sesuatu yang kami buat sebagai karakter khusus. Itu hanya salah satu dari banyak lagu dalam satu seri itu," ujar Jamie dalam wawancara di Hotel Sheraton, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2017).

Jamie menjelaskan bahwa untuk membuat satu seri animasi hiburan anak itu, termasuk "Baby Shark", timnya menghabiskan waktu sekitar tujuh bulan.

"Jadi kami punya tim kreator internal, isinya sekitar 20an orang. Mereka bersama-sama pikirkan 'oh topik apa nih yang anak-anak sekarang suka?'. Lalu mereka memutuskan hewan, lalu mereka berdiskusi ragam jenis hewan," ucap Jamie.

[Baca juga: Mendunia, Lagu Baby Shark Akan Dibuat Versi Indonesia]

 

Timnya memilih semua jenis hewan yang paling disukai anak-anak. Lalu menulis lagunya, membuat tarian, dan juga merancang grafis video.

Namun sebelum itu, mereka melakukam riset terlebih dulu tentang melodi yang familiar untuk anak, warna dan karakter yang disenang anak, dan berapa lama durasi yang cocok buat anak-anak.

"Dalam membuat karakternya, berwarna cerah, karakter yang disukai anak-anak. Kami selalu menonton konten anak-anak, sudah tugas kami untuk tahu apa yang anak-anak nonton dan berpikir seperti mereka," ucapnya.

Setelah semua konsepnya selesai, tim kreator kemudian membuat versi bahasa negara lain. Selain Inggris sebagai versi original, ada juga "Baby Shark" versi bahasa Korea, China, Jepang, dan Spanyol.

"Jadi termasuk proses melokalkan itu, keselurahan seri menghabiskan lebih dari tujuh bulan. Jadi kami tidak merencanakannya satu-satu, misalnya Shark dibikin untuk Juni. Tiap lagu kami selalu merancangnya sendiri," kata Jamie.

[Baca juga: Song Hye Kyo-Song Joong Ki Akan Menikah, #SongSongCouple Mendunia]

 

Ia mengaku timnya sama sekali tak menyangka "Baby Shark" bakal sedemikian populernya hingga dibuatkan hashtag tantangan #babysharkchallenge.

"Yang kami terkejut itu adalah kami punya catchy song yang lain. Tapi "Baby Shark", bahkan bayi tiga bulan lebih suka itu daripada yang lain. Kami buat satu seri lagu hewan-hewan dan 'Baby Shark' salah satunya dan kebetulan 'Baby Shark' yang populer," kata Jamie.

Akhirnya, tim Pinkfong memutuskan mengembangkan "Baby Shark" menjadi karakter tersendiri.

Saat ini ada lebih dari 50 versi Pinkfong Baby Shark, dari versi musik tradisional Korea, versi orkestra, hingga paduan suara.

Sebelum viral di Indonesia lewat hashtag #babysharkchallenge, "Baby Shark" telah dilihat sebanyak 700 juta kali. Setelah viral, sekarang ada 800 juta viewer untuk videonya.

"Karena catchy dan semua orang suka, jadi kami akhirnya membuat Baby Shark dan keluarga sebagai karakter," ujar Jamie.

[Baca juga: Rich Chigga, Rapper 17 Tahun Asal Indonesia yang Mendunia]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com