Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulfest, dari Kampung Nusantara Jadi Festival Bertaraf Internasional

Kompas.com - 03/11/2017, 08:24 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari ide membuat sebuah kampung seni budaya yang bernama Kampung Nusantara, maestro tari Indonesia Didik Nini Thowok kemudian "melahirkan" Kulon Progo Festival (Kulfest) pada 2017.

Kepada Kompas.com, Didik bercerita bagaimana ide membuat sebuah festival seni budaya bertaraf internasional itu tercetus.

"Aku kan punya sanggar di Semarang, kerja sama dengan dokter gigi Grace, kami ngobrol. Dia waktu itu baru pulang dari India, melihat kampung seni budaya di sana dan tertarik. Dia sampaikan ke saya, 'Kamu bikin seperti itu di Indonesia. Di Indonesia belum ada," ujar Didik lewat sambungan telepon, Kamis (2/11/2017).

Beberapa bulan kemudian Didik mendapat undangan tampil dalam sebuah pertunjukan di Thailand, di hadapan putri kerajaan Thailand bernama Maha Chakri Sirindhorn.

"Dari situ aku ada kesempatan mampir ke tempat namanya Sampran. Itu Thai Village kecil gitu. Ada gubuk membuat payung, tenun, ada yang nari, thai boxing, ada yang nanam padi. Menarik," ujar Didik.

Ia berpikir mengapa tidak membuat saja yang seperti itu di Indonesia sebagai apresiasi budaya.

Baca juga : Nikmati Pertunjukan Seni, Budaya, dan Musik di Kulfest 2017

"Terus idenya adalah aku mau membuat event internasional. Ide ini sudah saya siapkan November tahun lalu. Kemudian ide itu saya bawa pulang ke Indonesia," ujarnya.

Karena selama setahun ia pernah membantu sebuah acara seni budaya di Kulon Progo, Didik berniat membuat Kampung Nusantara di sana. Namun ia membutuhkan sebuah lahan yang luas.

"Terus saya memberanikan diri ngomong sama Pak Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, bilang mau sewa tanah di Kulon Progo. Ternyata direspons positif oleh beliau," katanya.

Ia kemudian dikenalkan dengan investor-investor dan bertemu dengan Donny Moeladi dari PT Damar Nusantara Tama.

Didik juga mendapat izin menggunakan lahan seluas tiga hektar di Bendung Kahyangan, tempat bertemunya dua sungai di Bukit Menoreh.

Awalnya ia hanya ingin membuat acara kecil yang tadinya ingin diberi nama Kampung Nusantara Didik Nini Thowok. Namun setelah berdiskusi dan dengan inisiasi dari Donny, ide itu kemudian menjadi berkembang menjadi Kulfest.

"Mas Donny bilang kalau perlu dibesarkan aja event-nya. Saya bilang monggo. Dari situ terjadilah Kulfest karena dipayungi oleh Kulon Progo," ujar Didik.

"Kenapa saya awalnya mau bikin kampung itu karema ide saya berkesenian ini adalah kecil tapi cabe rawit. Walaupun kecil tapi kan sesuatu mantap berisi. Saya monggo aja mau dibuat kecil atau besar," sambung Didik.

Setelah persiapan hampir setahun, akhirnya Kufest 2017 akan digelar untuk kali pertama di Bendung Kahyangan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 24–26 November 2017.

Pergelaran seni budaya yang mengusung tema "Festival Kampoeng Nusantara" ini akan menampilkan beragam seni budaya dari Tanah Air, di antaranya Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, Banyumas, Bandung, Bali, Palembang, Sulawesi dan Tidore.

Didik Nini Thowok nantinya ikut tampil. Ada pula penampilan dari Komunitas Bissu Sulawesi, Ega Robot dari Bandung, Sarumban Dance Theatre dari Cirebon, Sanggar Mahasiswa Tidore, Sanggar GER dari Palembang, Jaringan Kampung Nusantara (Japung), dan masih banyak lagi akan menambah wawasan pengunjung.

Karena acara ini bertaraf internasional, ada seniman dari enam negara yang juga akan terlibat.

Mereka adalah Pooja Bhatnagar dan Sindhu Raj dari India, Navee Sasongkroh dan Thummanit Nikomrat dari Thailand, Liz Elizabeth Louisse dari Australia, Ai Hasuda dari Jepang, Cao Zhiwei dan Sun Yijun dari Cina serta Jetty Roels dari Belgia.

Informasi detail mengenai Kulfest 2017 dapat dilihat di website resmi Kulfest di www.kulfest.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau