Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Keluarga Disebut Isyaratkan DJ Avicii Meninggal karena Bunuh Diri

Kompas.com - 27/04/2018, 13:15 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang,
Ati Kamil

Tim Redaksi

Sumber Billboard

STOCKHOLM, KOMPAS.com -- Seminggu setelah kepergian Avicii untuk selamanya, pihak keluarga DJ asal Swedia itu mengeluarkan pernyataan tertulis mengenai Avicii.

Disebut oleh sumber-sumber Billboard, pernyataan tertulis itu mengisyaratkan bahwa penyebab kematian Avicii adalah bunuh diri.

DJ Avicii baru berusia 28 tahun ketika ia ditemukan meninggal dunia di Muscat, Oman, pada Jumat minggu lalu (20/4/2018).

"Dia benar-benar bergumul dengan pemikiran tentang makna, hidup, kebahagiaan. Dia tidak bisa pergi lebih lama lagi. Dia ingin menemukan kedamaian," tulis pihak keluarga Avicii.

Baca juga: DJ Avicii Meninggal Dunia pada Usia 28 Tahun

Pihak keluarga juga menyebut bahwaDJ  Avicii, yang bernama lahir Tim Bergling, merupakan seorang pencari yang memiliki jiwa artistik yang rapuh.

Avicii disebut pula selama ini mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan eksistensial.

"Ketika dia berhenti melakukan tur, dia ingin menemukan keseimbangan dalam hidup untuk bahagia dan melakukan apa yang paling dia sukai - musik... Dia tidak bisa pergi lebih lama lagi. Dia ingin menemukan kedamaian," tambah pihak keluarga.

Baca juga: Sebelum Meninggal, DJ Avicii Ucapkan Terima Kasih

Mereka menambahkan tentang bagaimana karier musik sangat personal bagi Avicii.

"Tim tidak dibuat untuk mesin bisnis di mana ia berkecimpung; dia seorang yang sensitif yang mencintai penggemarnya, tetapi menghindari sorotan," lanjut pihak yang sama.


Berikut pernyataan lengkap keluarga DJ Avicii:

Stockholm, 26 April 2018
Tim kami yang terkasih adalah seorang pencari, jiwa artistik yang rapuh yang mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan eksistensial.

Seorang perfeksionis berprestasi yang gemar bepergian dan bekerja keras dengan kecepatan yang menyebabkan stres yang ekstrem.

Ketika dia berhenti melakukan tur, dia ingin menemukan keseimbangan dalam hidup untuk bahagia dan melakukan apa yang paling dia sukai - musik.

Dia benar-benar bergumul dengan pemikiran tentang makna, hidup, kebahagiaan.

Dia tidak bisa pergi lebih lama lagi.

Halaman Berikutnya
Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau