Joey Alexander si Anak Ajaib Akan Ikut Buka Asian Games 2018

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelihaian jemari "ajaib" pianis muda Joey Alexander akan turut memeriahkan Opening Ceremony atau Upacara Pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus nanti.

Peraih tiga kali nominasi Grammy Awards ini nantinya bergabung dengan sederet musisi kawakan Tanah Air, antara lain Raisa, Tulus, Edo Kondologit, Putri Ayu, Fatin, GAC, Anggun, Via Vallen, Rian D’Masiv, Cakra Khan, Rossa, Ariel, Wizzy, Maroli Tampubolon, Rinni Wulandari, Sheryl Sheinafia, hingga Kamasean.

"Joey sendiri adalah salah satu bukti bahwa pancaran Energy of Asia, khususnya Indonesia," ujar Creative Director Opening & Closing Asian Games 2018, Wishnutama, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/8/2018).

Baca juga: Bawa Obor Asian Games, Indra Bekti Khawatirkan Dua Hal Ini

"Dapat mencapai nominasi Grammy Awards yang memiliki standar sangat tinggi bagi setiap musisi, apalagi mengingat umur Joey yang masih sangat muda ini," ucapnya lagi.

Hadirnya Joey, menurut Wishnutama, bisa menjadi hal membanggakan bagi Indonesia. Sebab, ia terbukti mampu bersaing dengan musisi-musisi jazz senior, antara lain Ravi Coltrane dan John Scofield.

Remaja bernama lahir Josiah Alexander Sila itu juga menjadi musisi jazz termuda yang pernah dinominasikan untuk Grammy. Sejak 2014, Joey memilih menetap di New York, AS, untuk mengejar karier musiknya. Saat itu usianya baru delapan tahun.

Penampilan Joey di Asian Games bakal menjadi yang kedua kalinya ia "pulang kampung" sejak tinggal di AS. Joey pernah menggelar konser tunggal di Jakarta sekitar dua tahun lalu.

Joey dan musisi lainnya nantinya tampil di hadapan lebih dari 42 ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Selain itu, pembukaan Asian Games 2018 juga akan menghadirkan sajian musik dan tarian dari berbagai daerah di Indonesia akan ditampilkan oleh 6.000 penari, musisi dan tenaga pendukung lainnya.

"Kalau saya ceritakan sekilas tentang Opening Ceremony, elemen surprise yang kami siapkan akan hilang. Intinya, kami akan angkat elemen keragaman agar Indonesia bisa jadi simbol Energy of Asia," kata Wishnutama.