Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djaduk Ferianto: Festival Jazz, Cara Lain Diplomasi Budaya

Kompas.com - 20/08/2018, 19:28 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Musikus asal Yogyakarta Djaduk Ferianto mengapresiasi penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival 2018.

Ia mengaku hampir tidak pernah melewatkan event yang dihelat di komplek Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta, mulia 17-19 Agustus 2018 itu.

Menurut Djaduk, Prambanan Jazz Festival secara langsung telah menjadi cara untuk berbicara tentang Indonesia kepada dunia lewat musik.

"Saya kira ini jadi second track diplomasi budaya, cara mengabarkan Indonesia lewat musik. Tidak hanya (musik) jazz, tapi juga festival musik lainnya," ujar Djaduk ditemui di candi Prambanan, Minggu (19/8/2018) malam.

Baca juga: Djaduk dan Kua Etnika Beri Persembahan untuk Jokowi di Kulfest 2017

Adik kandung seniman Butet Kartarajasa itu pun berharap musisi Indonesia lebih percaya diri karena banyak dari mereka yang memiliki kualitas baik dan tidak kalah dengan musisi luar negeri.

Hal itu menjadi bukti bahwa mereka layak bersanding dengan musisi-musisi internasional.

"Tapi internal musisi sendiri kadang ada yang terlalu bangga dengan kata-kata "Go Internasional", padahal kita ini bagian dari internasional kenapa harus "Go"," tandasnya.

"Musisi luar negeri yang saya kenal angkat topi lho dengan musisi kita. Kita harus percaya diri," sambungnya.

Baca juga: Djaduk Ferianto Terganggu Istilah

Adik kadung seniman Butet Kartarajasa ini juga berharap, ada kehadiran pemerintah dalam upaya diplomasi Indonesia melalui kegiatan berbasis budaya itu. Sebab sejauh ini, kata Djaduk bantuan negara masih minim.

"Bantuan pemerintah yang paling terasa adalah doa," ucapnya seraya terkekeh.

Dia melanjutkan, minimnya bantuan pemerintan menjadi salah satu persoalan para penyelenggara festival jazz dan jenis musik lainnya.

"Masih ada gap, karena yang dibantu hanya itu-itu saja. Padahal event jazz beragam di Indoensia, ada yang kecil sampai besar, misalnya Jazz Kampung Jawi di Jombang, di Ijen, Ngayogjazz," sebutnya.

Baca juga: Syaharani-Ivan Nestorman Ajak Jaga Kebersihan, Djaduk Ferianto Ajak Pelihara Budaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau