Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato di PBB, BTS Ajak Pemuda Cintai Diri Sendiri

Kompas.com - 25/09/2018, 15:10 WIB
Kistyarini

Editor

Sumber Yonhap

KOMPAS.com - Terdapat hal yang menarik dalam pembukaan Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sesi 73 yang diadakan di New York, Amerika Serikat, Senin (24/9/2018) waktu setempat.

Boyband asal Korea, BTS atau Bangtan Boys diberi kesempatan untuk memberikan pidato pembukaan.

Pada waktu yang bersamaan, UNICEF meluncurkan kemitraan baru yang ditujukan untuk para anak muda yaitu "Generation Unlimited" yang merupakan bagian dari Strategi Pemuda United Nation,“Youth 2030”.

Peluncuran ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Rwanda Paul Kagame, Utusan Pemuda PBB Jayathma Wickramanayake, Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.

Projek Generation Unlimited ini merupakan acara global yang ditujukan guna meningkatkan peluang dalam mendengar suara – suara anak muda dan memiliki pesan, "waktu kita, giliran kita, dan masa depan kita yang tak terbatas."

Hal itu dijelaskan secara singkat oleh UNICEF Direktur Eksekutif Henrietta Fore.

RM yang memiliki nama asli Kim Namjoon mewakili anggotanya merasa terhormat karena diundang dalam acara tersebut.

Leader BTS ini membuka pidatonya dengan perkenalan dan merefleksikan pesan yang ingin mereka sampaikan lewat kampanye “Love Myself” yaitu "true love first begins with loving myself" yang berarti cinta sejati dimulai dari mencintai diri sendiri.

Dia mengajak kaum muda untuk mulai belajar mencintai diri sendiri. Selain itu, RM juga bercerita tentang masa kecilnya yang bahagia.

"Saya menghabiskan masa kecil yang sangat bahagia di Ilsan, kota dekat Seoul, Korea Selatan. Dan saya biasa memandang langit yang indah.... dan membayangkan bahwa saya adalah pahlawan super yang menyelamatkan dunia," kata RM yang didampingi enam member lainnya.

"Hati saya berhenti ketika saya mungkin berusia sembilan atau 10 tahun," katanya merujuk pada lirik di intro salah satu album BTS.

"Menoleh ke belakang, saya mulai khawatir pendapat orang lain tentang saya. Saya mulai melihat diri saya melalui mata mereka. Saat itu saya mulai menutup suara hati saya sendiri ... Saya, kami, kehilangan nama kami dan menjadi seperti hantu," RM bercerita.

Pemuda kelahiran 24 tahun lalu itu mengatakan musik membuat perubahan pada dirinya.

"Ada suara kecil di dalam diriku yang mengatakan 'dengarkan dirimu sendiri,' tetapi butuh waktu cukup lama untuk mendengar musik memanggil nama asliku," katanya.

Bergabung dalam BTS yang telah menjadi artis besar dan mampu menjual jutaan album juga sempat membuat RM memiliki keinginan untuk berhenti ditengah jalan dan merasa putus asa.

"Saya jadi mencintai diri sendiri apa adanya, siapa saya, dan saya ingin menjadi seperti apa," lanjut RM.

"Jadi saya mendorong kalian untuk mengekspresikan diri. Saya ingin bertanya kalian bertanya kepada diri sendiri, siapa dirimu, apa yang membuatmu bersemangat dan jantungmu berdetak. Ceritakan kisah Anda," RM menggarisbawahi.

"Tidak peduli siapa dirimu, dari mana asalmu, warna kulitmu, identitas gendermu, ekspresikan dirimu. Temukan nama diri dan suaramu," katanya.

"Saya memiliki banyak kekurangan, ketakutan, tetapi saya akan menerima dan mencintai diriku," RM mengakhiri pidato yang juga disaksikan Ibu Negara Korea Selatan Kim Jung Sook.

Pada November 2017, BTS juga menandatangani kemitraan resmi dengan UNICEF untuk mendukung inisiatif "#ENDviolence" terakhir yang selaras dengan kampanye sosial "Love Myself" mereka sendiri. (Riska Andriani)

Baca juga: BTS Akan Berbicara di Acara UNICEF di New York

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau