KOMPAS.com - Film biografi tentang penyanyi legendaris Freddie Mercury dan grup band Queen yang berjudul Bohemian Rhapsody (2018) membuat lagu dengan judul yang sama dengan film itu kembali diperbincangkan.
Lebih dari 43 tahun "Bohemian Rhapsody" dirilis Queen, tepatnya pada 31 Oktober 1975, dalam album yang tak kalah legendaris, A Night at the Opera.
Lagu ini merupakan salah satu lagu yang unik, menginspirasi, dan menjadi salah satu lagu yang paling banyak dipelajari sebagai sejarah lagu rock dunia.
Dalam durasi 6 menit, lagu tersebut memiliki beberapa bagian seperti intro, segmen ballad dan segmen opera, serta rock yang dikemas apik.
Dilansir dari BBC America, lagu yang diciptakan sang vokalis Freddie Mercury pada awalnya sudah ditulis pada 1968 ketika dia masih menjadi mahasiswa di Ealing Art College, London.
Rekaman lagu ini dimulai pada 24 Agustus 1975, di sebuah studio di Wales.
Baca juga: Bohemian Rhapsody, Kembalinya Kemegahan Queen dan Freddie Mercury
Lagu tersebut diawali dengan paduan akapela, "Is this the real life? Is this just fantasy?" yang kemudian dilanjutkan dengan permainan piano dari sang vokalis dengan dukungan permainan bas.
Sejumlah orang memaknai lagu itu tentang penyesalan seorang pemuda kepada orangtuanya karena telah membunuh. Akibatnya, dia terancam dieksekusi mati.
Jiwanya akan diberikan kepada Beelzebub dan menyebut Scaramouche dapat melakukan "fandango".
Scaramouche merupakan karakter badut dari naskah teater Commedia Dell'arte. Badut ini selalu berhasil lolos dari situasi sulit, biasanya dengan mengorbankan orang lain. Nama aslinya adalah Scaramuccia berarti pertempuran kecil.
Sedangkan fandango adalah nama tarian yang berasal dari Spanyol.
Ada sesuatu yang unik juga dalam lagu ini, terdapat lirik yang berbunyi, "Bismillah, we will not let you go (Let him go!) Bismillah, we will not let you go (Let me go)".
Masih menjadi sebuah misteri mengenai penggunaan "Bismillah" dalah sebuah lagu ini. Apalagi, dalam lirik selanjutnya menyebutkan nama "Beelzebub has a devil put aside for me, for me, for me".
Lantas siapakah Beelzebuh dan hubungannya dengan kata "Bismillah" yang berarti "dengan nama Allah"?
Dilansir dari Britannica, Beelzebub merupakan pangeran setan. Beelzebub ini kerap menghadirkan kehancuran dan membuat manusia menyembah kepada para setan. Manusia menjadi giat untuk membunuh, hasrat untuk ingin berperang.
Beelzebub termasuk dalam tiga "Fallen Angels" yang banyak dikenal, yaitu Beelzebub, Lucifer, dan Leviathan.
Banyak asumsi yang mengatakan bahwa Freddie seorang yang mempunyai latar belakang keluarga penganut Zoroaster menempatkan lagu ini sebagai sebuah ritual tertentu yang menggabungkan beberapa kata keagamaan dalam liriknya.
Dengan demikian, lirik seperti menggambarkan pertentangan antara sisi terang dan sisi gelap manusia dalam suatu individu.
Ada sisi unik dari penggalan lirik lagu itu, ketika dalam segmen opera menyebut "(Galileo) Galileo, (Galileo) Galileo, Galileo figaro magnifico."
Beberapa sumber menyebutkan bahwa penggunaan Galileo dalam lirik merepresentasikan kehidupan astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang kerap mendapatkan pertentangan pada masa abad pertengahan, yaitu Galileo Galilei.
Pemikiran Galileo ditentang oleh kalangan agama yang menjadikan dirinya mendapatkan hukuman dan dikucilkan masyarakat. Oleh karena itu, Freddie menyematkan kata-kata ini dalam lagu fenomenalnya.
Terlepas dari berbagai sudut pandang mengenai lagu ini, Selama sembilan pekan berturut-turut "Bohemian Rhapsody" bertengger di posisi satu di tangga lagu Inggris pada akhir 1975.
Prestasi itu membuat "Bohemian Rhapsody" menduduki peringkat ketiga lagu yang paling lama bertahan di tangga lagu Inggris.
Bahkan, lagu ini telah terjual lebih dari 6 juta kopi di seluruh dunia. Hal ini merupakan penjualan album rock terbesar sepanjang masa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.