Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Film Ikonik dari Periode 1980-an Ini Beri Gambaran akan Tahun 2019

Kompas.com - 02/01/2019, 19:16 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Beberapa judul film sengaja digarap dengan menggunakan setting waktu masa depan yang terpaut jauh dari waktu produksi, pembuatan, hingga penayangan film tersebut.

Melalui karya tersebut, sineas seakan meraba dan berupaya menggambarkan kondisi masa depan berdasarkan imajinasi dan prediksi mereka sesuai keadaan saat itu.

Film dengan setting waktu masa depan ini ada yang jaraknya pendek, hanya satu hingga dua tahun saja. Namun, ada juga yang jarak waktunya terbilang jauh mencapai puluhan tahun hingga ratusan tahun.

Nah, untuk tahun 2019 yang baru saja kita masuki, ternyata juga pernah dijadikan sebagai setting waktu sejumlah film dengan konsep masa depan.

Hal menarik, tentu untuk mencari tahu seperti apa gambaran mengenai 2019 berdasarkan film yang diproduksi pada era '80-an.

Baca juga: Melihat Masa Depan di Film Tomorrowland

Berikut sejumlah film ikonik dari periode '80-an yang menggambarkan situasi 2019. Bagi yang belum menonton filmnya, waspadai spoiler dalam tulisan ini:

Blade Runner (1982)

Cuplikan film Blade RunnersVox Cuplikan film Blade Runners

Blade Runner adalah fiksi ilmiah asal Amerika Serikat yang diluncurkan pada 25 Juni 1982. Film ini disutradarai oleh Ridley Scott dan dibintangi oleh Harrison Ford, Rutger Hauer, Sean Young, dan Edward James Olmos.

Setting cerita film ini adalah Los Angeles di tahun 2019, 37 tahun setelah film dibuat.

Dalam film ini, abad ke-21 atau tahun 2019 digambarkan akan situasi yang membingungkan antara manusia dan robot android ciptaannya.

Robot yang merupakan benda mati, diceritakan tidak hanya sebagai robot yang pintar dan modern, namun juga memiliki perasaan dan emosi sebagaimana penciptanya, manusia. Karena itulah manusia ingin membunuh robot-robot ciptaannya ini.

Kemudian muncul pertanyaan, mana yang lebih pantas dianggap sebagai manusia, manusia asli atau robot-robot pintar yang menyerupai manusia tadi?

Pembuatan Blade Runner saat itu diperkirakan menelan dana hingga 28 juta dollar AS. Namun, film ini menjadi box office karena berhasil meraup pendapatan melebihi biaya produksinya, hanya dalam waktu penayangan yang singkat.

Film berbahasa Inggris ini kemudian dihadirkan dalam versi beberapa bahasa lain, seperti Jepang, Jerman, dan Arab.

Tak hanya itu, bahkan film ini memiliki "lanjutan" kisahnya dalam film Blade Runner 2049 yang tayang pada 2017.

Baca juga: Dua Piala Oscar untuk Blade Runner 2049

Akira (1988)

Film animasi Akira 1988.IMDb Film animasi Akira 1988.
Anime garapan sutradara Katsuhiro Otomo ini menceritakan kota Neo-Tokyo, ibu kota Jepang pada 2019 yang dipenuhi dengan tindak kriminalitas karena kesejahteraan masyarakat yang rendah.

Padahal, sebelumnya kota ini begitu damai dan tertata. Namun, sejak sebuah ledakan bom besar terjadi pada 1988, kondisi kota berubah total.

Orang-orang semakin tidak ragu untuk berbuat sesuka hati karena pihak pengadilan pun tidak bisa mengatasi kekacauan yang terjadi.

Pada masa itu  terdapat sebuah geng kriminal bermotor yang diketuai oleh Shotaro Kaneda. Kaneda sangat disegani dan dihormati. Namun, suatu hari ia terlibat tindak pidana dan dibawa pihak pengadilan.

Akan tetapi, singkat cerita pengadilan menangkap Kaneda bukan karena tindak kriminal yang dilakukannya. Melainkan untuk dijadikan bahan penelitian jangka panjang tentang manusia super.

Program penelitian ini rupanya muncul sejak ditemukan informasi bahwa ledakan yang terjadi puluhan tahun lalu disebabkan oleh seorang dengan kemampuan luar biasa bernama Akira.

Akira merupakan salah satu anime legendaris yang sangat populer tak hanya di Jepang, namun juga dunia. Kisahnya diambil dari manga atau komik dengan judul yang sama.

The Running Man (1987)

Film The Running Man 1987IMDb Film The Running Man 1987

Film The Running Man menceritakan dunia pada 2017-2019, di mana kejahatan merajalela di berbagai sudut kota meresahkan penduduk.

Masalah lain, pemerintah mematikan semua akses hiburan termasuk film, sastra, dan komunikasi yang membuat masyarakat menjadi jengah.

Akhirnya terjadi upaya penumbangan pemerintah yang dilakukan oleh kelompok masyarakat. Untuk mencegahnya, pemerintah yang menguasai media menayangkan sebuah program bernama "Running Man".

Dalam program itu, para penjahat bisa bebas dari hukuman selama bisa melewati rintangan yang telah disiapkan dan tentara khusus yang ditugaskan untuk menangkap mereka.

Program ini akhirnya menjadi jalan keluar bagi seorang anggota kepolisian, Ben Richards, yang ditahan karena difitnah telah melakukan pembunuhan masal di suatu tempat.

The Running Man merupakan film garapan tahun 1987 dengan genre fiksi ilmiah yang dibintangi Arnold Schwarzenegger.

Dibutuhkan biaya sekitar 27 juta dollar AS untuk penggarapannya, namun sama seperti Blade Runner, film ini juga menjadi box office.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau