BANDUNG, KOMPAS.com – Suara kaum milenial dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 mencapai 40 persen dari 192 juta. Jumlah yang besar ini tentunya menjadi rebutan.
Namun tak sedikit anak muda yang apatis untuk memilih. Mereka memilih golput dengan berbagai alasan.
“Penting untuk mensosialisasikan kepada kaum milenial untuk menggunakan hak pilihnya,” ujar Executive Director We The Youth, Widy di Jalan Dayangsumbi Bandung, Rabu (20/3/2019).
Widy mengingatkan, 5 atau 10 tahun yang akan datang, kaum milenial seperti dirinyalah yang akan menentukan arah Indonesia.
Kaum milenial, kata Widy, harus memulainya dari sekarang dengan menggunakan hak pilih sebab kebijakan presiden maupun legislatif yang terpilih Pemilu 2019 ini, akan berpengaruh pada Indonesia di masa depan.
“Kalau baju ga mau dipilihin, jodoh ga mau dipilihin, ya jangan sampai pemimpin mau dipilihin. Kaum milenial harus menggunakan hak suaranya, bebas pilih siapapun,” ungkapnya.
Untuk mengkampanyekan hal tersebut, We The Youth menginisiasi panggung musik bertajuk “100% in Bandung: Explicit Vote”. Acara musik sengaja dipilih sebagai bentuk kampanye pada milenial.
Acara tersebut akan diselenggarakan Sabtu (23/3/2019) di Arcamanik dari pukul 15.00 WIB.
Sejumlah musisi yang akan meramaikan festival musik di antaranya Repton, Xtab, Taring, Down for life, Forgotten, dan Burgerkill.
Selain itu akan ada custom bike exhibition, ngariung babarengan Kang Kimung, Irvine Jasta, dan Eddi Brokoli.
Salah satu musisi sekaligus budayawan Iman Rahman (Kimung) mengatakan musik adalah bahasa universal yang menyatukan.
“Ketika sudah di panggung. Ketika musik menggema, (orang) enggak peduli patron politik mana pun. Mereka akan mendengar suguhan musik,” ucapnya.
Untuk itu, ia meminta anak muda Bandung sebaiknya memilih. Karena memiliki pilihan lebih baik dibanding tidak memiliki pilihan sama sekali. Walaupun diakuinya, persoalan demokrasi tidak akan selesai di bilik suara.
Drummer Burgerkill, Putra Pra Ramadhan mengaku tak akan menggunakan hak pilihnya saat ia tidak peduli lagi dengan generasi yang akan datang dan juga keberlangsungan industri musik.
“Tapi masalahnya, gue masih peduli banget. Makanya gue menyadari satu suara aja pasti punya pengaruh, sama seperti teman-teman lainnya,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.