Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barry Likumahuwa Berburu Pemusik-pemusik Milenial

Kompas.com - 04/11/2018, 12:25 WIB
Reni Susanti,
Ati Kamil

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com -- Pemusik Barry Likumahuwa (35) akan mengajak sejumlah pemusik milenial yang berkualitas baik untuk berkolaborasi dalam singel solo yang sedang digarapnya.

"Sekarang lagi proses mencari anak-anak muda yang keren," ujar pemain bas ini kepada Kompas.com di Lakipadada Spot di Bandung, Minggu (4/11/2018).

Selain bermutu bagus, lanjut Barry, para pemusik itu harus satu visi dengannya.

"Karena itu, dibutuhkan duduk sama-sama. Ada dua-tiga orang yang sudah saya kontak,” tutur anak pemusik jazz Benny Likumahuwa dan penyanyi jazz Ria Likumahuwa ini.

Baca juga: Barry Likumahuwa Tak Ingin Lagi Jadi Seperti Sangkuriang

Namun, dari beberapa orang itu, baru satu proyek yang ia kerjakan dengan seorang anak muda. Jumlah follower akun Instagram anak muda itu pun terbilang banyak.

"Lagunya masih dalam pengerjaan. Nanti kalau sudah selesai, baru saya kontak kembali," ucapnya.

Lagu yang dibikinnya, sambung Barry Likumahuwa, tetap berbicara tentang anak muda, yaitu mengandung pesan agar mereka tidak apatis terhadap bangsa sendiri.

"Tiga-empat tahun ini budaya luar negeri sangat kental di kita. Anak-anak Indonesia sibuk bikin challenge ini dan itu dari luar negeri," ujarnya.

"Sementara, mereka lupa dengan kondisi bangsa sendiri. Mereka mungkin enggak terlalu peduli dengan Pemilu 2019," tambahnya.

Baca juga: Barry Likumahuwa: Bermusik Sekarang Jadi Lebih Mudah

Menurut Barry Likumahuwa, jika tidak dijaga, kaum milenial bisa bergerak tak tentu arah, sementara orangtua sibuk menilai mereka aneh. Padahal, lanjut ia, itu merupakan buah dari kesalahan orangtua atau senior mereka yang tidak memantau dan menuntun mereka.

"Tujuannya, itu. Saya pengin generasi yang berikutnya mengerti apa yang harus diperjuangkan. Generasi mereka bisa berpengaruh. Mereka harus sadar, mereka calon pemimpin di masa depan," tekannya. 

Baca juga: Barry Likumahuwa Merasa Tak Pantas Bikin Proyek bersama Joey Alexander

Agar tujuan itu tercapai, ia tidak mau berbicara saja.

"Gimana caranya agar semua itu relevan. Itulah mengapa saya ajak mereka, supaya pesannya sampai ke mereka," ungkapnya.

"Kalau cuma ngomong, nanti saya disebut ngajarin. Tapi, kalau yang ngomong seumuran, mereka bisa merasakan pesan yang sama," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau