Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jhonny Iskandar Ungkap Penyebab Hengkangnya dari OM PMR

Kompas.com - 29/03/2019, 20:59 WIB
Andika Aditia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi dangdut Jhonny Iskandar akhirnya mengungkap penyebab dirinya hengkang dari Orkes Moral Pengantar Minum Racun atau OM PMR.

Selama ini, tak ada yang tahu pasti mengapa penyanyi berciri khas kaca mata besar itu hengkang.

Sebelumnya pihak OM PMR hanya menyatakan bahwa Jhonny telah resmi mengundurkan diri pada awal 2018 lalu.

Jhonny merasa perbedaan prinsip berkait pembagian honor menjadi persoalan utama dirinya hengkang dari orkes yang berdiri sejak akhir era 80-an.

Baca juga: Jhonny Iskandar Curhat soal Honor yang Tak Kunjung Cair

Johny membeberkan hal itu usai tampil di salah satu acara stasiun televisi swasta di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (29/3/2019).

"Beda prinsip saja. Seperti misalkan, ini blak-blakan ya, PMR itu siapa, orang tahu asosiasinya itu Jhonny Iskandar ya kan. Terus Jhonny Iskandar solonya ya kan," ucap Jhonny.

"Di situ (pembagian honor) saya hanya minta lebihan 10 persen dari bagian rata-rata. Pantas dong, karena apa yang 10 persen ini tidak juga saya ambil tapi saya belikan alat segala macam. Bukan untuk nama pribadi kemudian melejit," tuturnya.

Namun, kata Jhonny, pembahasan tersebut tak menemui solusi hingga akhirnya ia hengkang dari grup yang telah ia dirikan sedari muda.

Atas hal itu, Jhonny tak merasa kecewa meskipun tak menyangka dengan kenyataan ini. Baginya OM PMR tetap jalan dan menghidupi para personelnya adalah hal yang sangat baik.

Baca juga: Jhonny Iskandar Bertabur Cincin dan Kalung Batu Akik

"Tapi mereka tidak setuju dan alhamdulillah mereka jalan (sendiri). Memang cita-cita saya untuk menghidupi kawan lama yang sama dari bujang, dari kecil mendirikan ini grup, berangkat bersama akhirnya ada persimpangan jalan," ungkapnya.

Jhonny sendiri mengaku akan tetap menjaga hubungan pertemanan meski dirinya sudah bukan lagi menjadi vokalis dari orkes yang terkenal lewat lagu "Judul-judulan" tersebut.

"Saya tetap berteman, sebab bagi saya seribu teman itu kurang. Satu musuh kebanyakan. Saya kepengen lebih dari seribu teman. Isitilahnya begitu. Mereka alhamdulillah tidak kesulitan karena mereka sudah bekerja. Dan mereka tidak dilupakan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau