JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Prilly Latuconsina menghubungi United Nations Children's Fund (Unicef) Indonesia untuk segera memberikan tanggapan terkait kasus pengeroyokan siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat.
"Barusan banget aku berhubungan (komunikasi) dengan Unicef Indonesia, aku tanya sama dia gimana tanggapannya dan apa yang harus aku lakukan," kata Prilly saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019).
"Karena menghadapi kasus ini kita enggak boleh emosi dan marah-marah juga. Kita lihat perspektif penegak hukum dan Komnas Anak. Kita lihat UUD Perlindungan Anak," sambungnya.
Prilly menuturkan, saat ini dia ingin mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk segera bertindak tegas dalam kasus tersebut.
Baca juga: Ashanty Benci dengan Pelaku yang Keroyok Siswi SMP di Pontianak
"Saat ini yang bisa aku bantu menguatkan Audrey dan menyadarkan bully itu salah, dan mendorong pemerintah dan penegak hukum untuk membuat sistem peradilan anak," tutur Prilly.
"Kalau bukan hukuman pidana karena di bawah umur tapi paling enggak ada hukuman yang tegas. Bisa terjadi hal itu karena faktor lingkungan dan didikan orangtua," imbuhnya.
Diberitakann sebelumnya, seorang siswi SMP berinisial AD (14) dikeroyok oleh 12 siswi SMA pada Jumat (29/3/2019).
Pemicu pengeroyokan tersebut adalah masalah asmara antara kakak sepupu korban dan salah satu pelaku pengeroyokan.
Korban telah dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan di bagian kepala dan dada di Unit Radiologi Rumah Sakit Mitra Medika pada Senin (8/4/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.