Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Justin Bieber Ajukan Permintaan kepada Presiden AS Donald Trump, Sindiran?

Kompas.com - 23/07/2019, 14:10 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Editor

Sumber People

KOMPAS.com - Penyanyi Justin Bieber mengajukan sebuah permintaan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Baru-baru ini, Trump mengumumkan di Twitter bahwa ia akan memanggil perdana menteri Swedia untuk membantu membebaskan rapper A$AP Rocky. Trump mengaku merasa terdorong untuk melakukan hal itu setelah percakapan dengan Kanye West.

Tak lama setelah pengumumannya, Bieber (25) menanggapi presiden, berterima kasih kepada Trump karena mau membantu temannya.

Namun, Bieber juga menanyakan apakah Trum juga dapat memprioritaskan krisis migran di perbatasan.

"Aku ingin temanku bebas. Aku menghargai Anda mencoba membantunya. Tapi sementara Anda melakukannya @realDonaldTrump, bisakah Anda juga membiarkan anak-anak keluar dari kurungan?" tulis bintang pop itu di akun Twitter-nya, baru-baru ini.

Twit Bieber muncul setelah muncul pemberitaan tentang pusat pemrosesan migran Ursula di McAllen, Texas, AS, yang lebih jauh mengungkapkan bahwa banyak anak dan bayi yang ditahan sendirian di balik pagar rantai.

Baca juga: Rayakan 1 Tahun Lamaran, Hailey Bieber Sebut Justin Bieber Miliki Hatinya

“Kami melihat para ibu dengan bayi dan ayah dengan bayi dan anak-anak kecil, banyak dari mereka lesu, banyak yang sakit,” kata Jackie Speier dari California kepada PEOPLE setelah mengunjungi pusat pemrosesan migran itu pada 14 Juli.

“Pandangan mata mereka seakan kosong," tambahnya.

Pendukung imigrasi mengatakan Trump telah memupuk budaya tidak berperikemanusiaan terhadap imigran, sementara pejabat Imigrasi mengatakan bahwa mereka "kewalahan" menghadapi jumlah orang-orang melintasi perbatasan dan melakukan yang terbaik.

Kongres baru-baru ini mengesahkan RUU bantuan multi-miliar dolar karena presiden terus menuntut anggota parlemen Demokrat menyerahkan tuntutannya pada pengetatan hukum imigrasi, yang merupakan salah satu janji kampanye utamanya.

Mengenai rapper A$AP Rocky atau Rakim Mayers, ditangkap di Stockholm pada 2 Juli 2019 karena diduga melakukan penyerangan, bersama dengan tiga orang lainnya yang terlibat dalam insiden tersebut.

Pada tanggal 5 Juli, seorang juru bicara dari Kantor Kejaksaan Stockholm mengatakan kepada PEOPLE bahwa A$AP Rocky akan ditahan selama dua minggu sementara jaksa penuntut mengumpulkan bukti dan memeriksa kasus itu lebih dalam.

Baca juga: Kelly Clarkson Punya Solusi untuk Masalah Taylor Swift dengan Manajer Justin Bieber

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber People
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com