KOMPAS.com - Penyanyi Taylor Swift baru saja menghebohkan jagat maya. Ia mendadak menuliskan curhat panjang tentang manajer Justin Bieber, Scooter Braun, yang ia sebut sebagai orang yang manipulatif.
Tudingan Swift itu bermula dari kekecewaannya ketika mengetahui bahwa Braun telah mengakuisisi katalog musiknya dalam penjualan senilai 300 juta dolar AS atau setara Rp 4,2 triliun.
Swift mengecam Braun setelah Ithaca Holdings-nya mengakuisisi Big Machine Label Group dari pendiri Scott Borchetta, yang bekerja sama dengan Swift dari 2006 hingga Swift pindah ke Universal Music Group akhir tahun lalu.
Penyanyi "You Need to Calm Down" itu menulis dalam sebuah postingan media sosial bahwa dia telah mencoba selama bertahun-tahun untuk memiliki hak cipta musiknya sendiri dari Big Machine.
Namun, Swift diberi tahu bahwa dia hanya dapat melakukannya jika dia menandatangani kontrak baru yang memberinya kepemilikan satu dari album lamanya untuk setiap album baru yang dia selesaikan.
"Saya mundur karena saya tahu begitu saya menandatangani kontrak itu, Scott Borchetta akan menjual label, sehingga menjual saya dan masa depan saya," tulisnya.
"Saya harus membuat pilihan yang sangat sulit untuk meninggalkan masa laluku. Musik yang saya tulis di lantai kamar tidurku dan video yang saya impikan dan bayarkan dari uang yang saya peroleh dengan bernyanyi di bar, lalu kelab, lalu arena, lalu stadion," tambahnya.
Baca juga: Taylor Swift Umumkan Single You Need to Calm Down dan Album Lover
Swift mengatakan, ketika mengetahui bahwa Braun yang akhirnya membeli katalog musiknya dari Borchetta, itu menjadi mimpi terburuknya.
“Yang bisa saya pikirkan adalah intimidasi yang tidak berkesudahan dan manipulatif yang saya terima selama bertahun-tahun,” tulisnya.
"Seperti ketika Kim Kardashian mengatur cuplikan panggilan telepon yang direkam secara ilegal untuk dibocorkan dan kemudian Scooter mengumpulkan dua kliennya itu (Kim dan suaminya Kanye West) untuk membulisaya secara online tentang hal itu," imbuh Swift.
Sebagai bukti, Swift menyertakan tangkapan layar dari postingan Instagram Justin Bieber pada Agustus 2016. Foto tersebut menampilkan Bieber yang melakukan panggilan Facetime dengan Braun dan Kanye West, yang merupakan klien lama Braun, dengan judul "Taylor swift what up".
Pada bagian atas foto, Swift melingkari wajah Braun dengan warna merah dan menuliskan keterangan.
"Ini Scooter Braun, membuli saya di media sosial ketika saya berada di titik terendah saya. Dia akan memiliki semua musik yang pernah saya buat," tulis Swift di akun Instagram-nya.
“Sekarang Scooter telah melucuti saya dari karya musik saya, yang saya tidak diberi kesempatan untuk membelinya. Pada dasarnya, warisan musik saya akan terletak di tangan seseorang yang mencoba membongkar itu," tulisnya.
Penyanyi peraih Grammy itu juga menyatakan kekecewaannya pada Borchetta karena menjual katalog musiknya kepada Braun.
“Ketika saya meninggalkan master karya musik saya di tangan Scott, saya berdamai dengan kenyataan bahwa pada akhirnya dia akan menjualnya. Tidak pernah dalam mimpi terburuk saya, saya membayangkan pembeli akan menjadi Skuter," tulis Swift.
“Setiap saat Scott Borchetta telah mendengar kata-kata 'Scooter Braun' keluar dari bibirku, saat itulah aku menangis atau berusaha untuk tidak melakukannya. Dia tahu apa yang dia lakukan; mereka berdua melakukannya. Mengontrol seorang perempuan yang tidak ingin dikaitkan dengan mereka. Dalam keabadian. Itu berarti selamanya," sambung Swift.
Swift mengakhiri catatannya itu dengan seruan penuh rasa terima kasih kepada labelnya saat ini karena memberinya kesempatan untuk memiliki musik baru apa pun yang ia ciptakan.
Baca juga: Taylor Swift: Video Musik You Need to Calm Down Bakal Bertabur Bintang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.